Salin Artikel

Terapi Plasma Konvalesen untuk Pasien Covid-19 di Tegal Terkendala Alat yang Mahal

Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tegal dr. Agus Dwi S mengatakan, di Jawa Tengah baru ada beberapa unit transfusi darah (UTD) yang memiliki alat yang disebut apheresis untuk memisahkan antara darah dengan sel plasmanya.

"Ada banyak keluarga pasien yang datang mencari plasma konvalesen. Namun di kami belum bisa. Kita arahkan ke yang terdekat ke Banyumas. Selain Semarang dan Solo," kata Agus, Jumat (18/12/2020).

Agus mengatakan, belakangan memang cukup banyak keluarga pasien Covid-19 yang datang untuk mencari informasi tentang ketersediaan plasma konvalesen.

"Plasma konvalesen secara teori menjadi cara meningkatkan antibodi penderita Covid-19. Meskipun saat ini masih uji tahap tiga, namun banyak testimoni yang menyatakan berhasil," ujar Agus.

Agus menjelaskan, pendonor plasma konvalesen adalah penyintas Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh dengan hasil uji swab negatif.

Saat ini pihaknya tengah mengajukan bantuan pengadaan alat tersebut ke Pemerintah Kota Tegal. Alat tersebut, disampaikannya cukup mahal mencapai miliaran rupiah.

"Kita sedang mengusulkan ke Pemkot untuk alatnya. Harganya kurang lebih sekitar Rp 6,5 miliar, cukup mahal memang," kata Agus.

Selain sedang mengupayakan alatnya, kata Agus, PMI juga sedang menghimpun data para penyintas Covid-19 yang telah sembuh beserta golongan darahnya.

"Kita sedang menghimpun data-datanya ke rumah sakit. Ketika dibutuhkan jika ada yang berkenan untuk mendonorkan plasmanya," pungkas Agus.

https://regional.kompas.com/read/2020/12/18/11571341/terapi-plasma-konvalesen-untuk-pasien-covid-19-di-tegal-terkendala-alat-yang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke