Hasil Rapat Pleno KPU Gunungkidul, Sunaryanta-Heri Susanto Unggul

Hasilnya, pasangan nomor urut 04 Sunaryanta-Heri Susanto meraih suara terbanyak dengan 155.878 pemilih.

"Hasil rekapitulasi tingkat kabupaten sudah ditetapkan, untuk hasil paslon nomor 04 (terbanyak) disusul paslon 01, paslon nomor 03, dan paslon 02. Sudah ditetapkan 14.28 WIB," kata Ketua KPU Gunungkidul Ahmadi Ruslan Hani ditemui seusai rapat pleno Selasa (15/12/2020).

Secara berurutan paslon nomor urut 01 Sutrisna Wibawa- Mahmud Ardi Widanto meraih 144.012 suara, nomor urut 03 Bambang Wisnu Handoyo-Benyamin Sudarmadi 116.881 suara, dan pasangan 02 Immawan Wahyudi-Martanty Soenar Dewi 53.576 suara.

Untuk jumlah suara sah yang tercatat ada 470.347 pemilih.

Ahmadi menjelaskan, KPU memberikan kesempatan kepada pasangan calon yang tidak menerima untuk melayangkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Rentang waktu pengajuan diserahkan maksimal tiga hari setelah proses rekapitulasi suara di tingkat kabupaten dilaksanakan.

Namun. merujuk dalam Undang-undang tentang Pemilihan Kepala Daerah, untuk bisa menggugat ke MK maksimal selisih suara tidak boleh lebih dari 1 persen dari suara sah.

Penentuan maksimal selisih 1 persen mengacu pada jumlah penduduk di satu wilayah.

Jumlah penduduk di Gunungkidul antara 500.000-1.000.000, maka ditetapkan selisihnya paling tinggi 1 persen dari suara sah.

Sementara untuk urutan kedua pasangan Sutrisna Wibawa-Mahmud Ardi Widanto dengan dukungan sebanyak 144.012 suara. Ada selisih sekitar 11.866 suara atau lebih dari 1 persen.

“Nanti ada surat ketetapannya (dari MK). Jika memang tidak ada gugatan, maka maksimal lima hari setelah surat diterima KPU akan menetapkan kepala daerah terpilih. Tapi jika ada gugatan, maka harus menunggu proses di MK selesai," ucap Hani.

Disinggung mengenai partisipasi pemilih, Hani menyebut jika dalam Pilkada 2020 ini tertinggi dalam sejarah Pilkada yang pernah digelar yaitu 80,82 persen.

Sedangkan dalam Pilkada 2015, partisipasi pemilih sekitar 70 persen.