Salin Artikel

Main Sepeda, Bocah 7 Tahun Ditabrak Dump Truck hingga Tewas, Sopir Buron

NUNUKAN, KOMPAS.com – Seorang bocah berusia 7 tahun di Nunukan, Kalimantan Utara meninggal dunia akibat kepala bagian belakangnya bocor dan terjadi gumpalan darah di bagian otak.

Bocah malang bernama Dimas Aditya Perkasa tersebut menghembuskan nafas terakhir di RSUD Nunukan, pascadirujuk dari Puskesmas.

Ia merupakan korban tabrak lari dari supir truk yang kini masih buron.

Peristiwa tragis yang merenggut nyawa Dimas, terjadi pada Minggu (13/12/2020) sekitar pukul 08.00. Saat itu, ia sedang bermain sepeda di pinggir jalan dekat rumahnya di Jalan Imam Bonjol, Nunukan Tengah.

‘’Saya masih di dalam rumah, kan masih pagi itu, terdengar teriakan ibu-ibu histeris kuat sekali, begitu saya keluar, saya lihat ada anak tergeletak di pinggir jalan, yang nabrak kabur, mobil dump truck kata ibu yang teriak itu,’’ujar Mustafa Betta, saksi mata peristiwa, yang juga tetangga korban, Senin (14/12/2020).

Mustafa langsung berlari mengambil kunci motor dan berteriak mengajak istrinya untuk membawa Dimas ke Puskesmas Nunukan Kota.

Dalam kondisi panik, ia langsung meminta istrinya memegangi Dimas dan segera mengendarai motornya dengan harapan bisa segera mendapat pertolongan medis.

Saat melihat polisi di alun-alun kota, ia pun membunyikan klakson sembari berteriak agar polisi membantunya mengurus anak tersebut.

‘’Saya tidak sempat pakai helm, saya klakson polisi, korban laka, korban laka, supaya bisa lebih cepat maksudnya dapat penanganan Puskesmas, setelah saya lihat ada polisi, ada orang tuanya datang, saya pulang karena istri saya tidak pakai masker, kondisi corona begini, takut juga kami,’’tuturnya.

Mustafa mengatakan, ibu-ibu yang histeris sempat menceritakan kalau mobil yang menabrak Dimas berjenis dump truck berwarna kuning.

Hanya saja ibu tersebut tidak sempat mendokumentasikan atau mencatat plat nomornya karena terkejut dan panik mendapati anak kecil yang tertabrak tepat di depan matanya.

"Kata ibu itu, korban sempat masuk kolong truk dan berguling-guling. Saya ikut panik. Itu karena semua takut sentuh itu anak, katanya tunggu polisi, kondisi begitu tunggu polisi, bisa tidak tertolong anak itu, itulah saya nekat bawa dia ke Puskesmas.’’lanjutnya.

Mustafa juga tidak terkejut ketika pada sekitar pukul 12.30 Wita, mendapat kabar bahwa anak yang ditolongnya meninggal dunia. Ia mengatakan, luka di bagian kepala korban memang sangat parah,

‘’Memang saat dipangku istri, darah di bagian belakang kepala korban tidak mengalir, semacam beku gitu, rahang kirinya patah, tidak tega kami melihatnya,’’katanya.

Polisi buru pelaku

Kepala Satuan Polisi Lalu Lintas (Satlantas) Nunukan AKP Andre Bahtiar mengatakan, saat ini polisi tengah mengejar pelaku tabrak lari yang menewaskan bocah tersebut.

Nihilnya saksi mata di lokasi kejadian, diakui menjadi kendala dalam proses pengejaran.

‘’Kita tetap lakukan pengejaran, kita sudah lakukan olah TKP, dan mengumpulkan keterangan di lapangan, kita cari pelakunya,’’katanya.

Andre mengatakan, pelaku terancam Pasal 312 Undang Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).

Dijelaskan, setiap orang yang mengemudikan kendaraan dengan sengaja tidak menghentikan kendaraannya, tidak memberikan pertolongan, atau tidak melaporkan Kecelakaan Lalu Lintas kepada kepolisian terdekat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 231 ayat (1) huruf a, huruf b, dan huruf c tanpa alasan yang patut, akan dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun atau denda paling banyak Rp. 75.000.000,00 (tujuh puluh lima juta rupiah).

Lebih lanjut, pengemudi yang terlibat kecelakaan lalu lintas juga memiliki tanggung jawab antara lain wajib menghentikan kendaraan yang dikemudikannya, memberikan pertolongan kepada korban, melaporkan kecelakaan kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia terdekat, memberikan keterangan yang terkait dengan kejadian kecelakaan.

https://regional.kompas.com/read/2020/12/15/09343541/main-sepeda-bocah-7-tahun-ditabrak-dump-truck-hingga-tewas-sopir-buron

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke