Salin Artikel

Derita Nenek Aslamiyah, Uang Hasil Jualan Tahu Campur Hilang Dicuri Pembelinya

Uang hasil berjualan tahu campur hilang dicuri.

Padahal, rencananya, uang tersebut akan digunakan untuk membayar cicilan ke bank plecit yang harus dibayar mingguan.

Aslamiyah mengatakan, pada Rabu (9/12/2020) sekitar 15.00 WIB, ada dua orang, laki-laki dan perempuan, masuk ke warungnya. Mereka mencari susu.

"Ya kan ini warung tahu campur, jadi tidak jual susu. Mereka akhirnya minta dibuatkan dua tahu campur tapi dibungkus," ungkapnya dalam bahasa Jawa saat ditemui, Jumat (11/12/2020).

Saat dibuatkan tahu campur, pembeli perempuan mengatakan ingin ke kamar mandi.

"Saya buat bumbu dan dia masuk. Lalu yang laki-laki bilang, 'kok lama' dan yang perempuan langsung keluar mereka boncengan," kata Aslamiyah.

Aslamiyah mengatakan, dompet tersebut di taruh di lemari dekat dapur. Di dompet tersebut isinya uang sekitar Rp 50.000, kartu PKH, fotokopi KTP, dan bukti-bukti pembayaran ke bank plecit.

"Kartu PKH hilang, saya takut tidak dapat bantuan lagi," terangnya.

Suami Aslamiyah, Rusmidi, yang mendampingi istrinya di warung, ternyata memiliki kekurangan.

Kaki kirinya telah diamputasi. Namun karena ketiadaan dana, dia menggunakan kaki palsu yang terbuat dari besi pelat yang diberi kain untuk menyumpal agar ukuran sesuai.

"Dulu jatuh dari pohon kelapa, tapi tahun berapa lupa. Sempat pincang terus infeksi dipotong di jempol lalu di di tengah kaki. Terakhir dipotong di dekat lutut," kata Rusmidi.


Dia mengaku jika tanpa kaki palsu buatan sendiri itu tak bisa berjalan. Rusmidi memiliki tongkat juga, tapi kondisinya sudah rusak.

"Ya kalau ada bantuan saya terima kasih, bisa buat jalan membantu di warung," imbuhnya.

Rusmidi juga bercerita jika anaknya yang bernama Sumarno buta. Dia memiliki keahlian memijat. Namun saat ini pemasukannya menurun karena pandemi Covid-19.

"Paling sekarang lima hari cuma ada satu yang dipijat," ungkapnya.

https://regional.kompas.com/read/2020/12/11/16384021/derita-nenek-aslamiyah-uang-hasil-jualan-tahu-campur-hilang-dicuri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke