Salin Artikel

Kisah Asmara Ridwan Kamil, Bersaing dengan Polisi, TNI hingga Preman untuk Taklukkan "Si Cinta"

Ridwan Kamil pun berbagi secuil cerita tentang perjalanannya menaklukan hati Si Cinta, sebutan sayangnya untuk Atalia.

Singkat cerita, kata Emil, saat itu ia tengah berupaya keras untuk merebut hati Atalia. Namun, perjuangannya tak mudah.

Sebab, kala itu ia mesti bersaing dengan sejumlah pemuda. Dari yang berlatar belakang polisi, TNI, hingga preman.

Target nikah usia 27 berubah, takut Atalia direbut orang

"Saya itu dulu target nikahnya umur 27. Gara-gara Bu Cinta maka teori 27 itu berubah harus nikah lebih cepat. Kenapa lebih cepat karena saingan banyak kalau dilama-lama bisa direbut sama orang," kata Emil, sapaan akrabnya, kepada Kompas.com, di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (8/12/2020).

Sadar harus bersaing ketat, Emil meramu strategi. Ia mendekati ibunda Atalia agar sang pujaan bisa jatuh hati.

"(Alasan dipilih) Kan disuruh ibunya. Karena dulu pas saya mau ngapel susah karena di teras rumah sudah ada antrean kayak di dokter. Ya sudah daripada cuma dapat secuil (pertemuan), saya di dapur dengan ibunya. Jadi lebih banyak sebelum jadian ya ngobrol sama ibunya menceritakan segala rupa," tutur Emil.

"Saya baru tahu bahwa saya nomor 42 setelah tidak sengaja membaca buku hariannya. Ternyata di buku hariannya selalu dicatat siapa saja yang nyatain (menyatakan cinta). Pas dicari nama saya tidak ada di halaman pertama, ternyata ada di halaman kedua dengan urutan ke-42," ucapnya.

Perjalanan kisah cinta Emil dan Atalia sudah diabadikan dalam buku berjudul 'Lelaki ke-42'. Rencananya, buku itu akan terbit pada tahun depan di Gramedia.

"Sudah di Gramedia dirilis mungkin di 2021 gara-gara Covid tertunda. Bocoran isinya banyak yang di luar dugaan karena sudut pandangnya dari Bu Atalia bukan saya. Jadi banyak hal yang saya baru tahu dibuku itu," ungkap Emil.

Membangun rumah tangga selama 24 tahun, ayah dari Emmiril Khan Mumtaz, Camillia Laetitia Azzahra dan Arkana Aidan Misbach membagikan tips merawat rumah tangga agar langgeng.

"Ternyata kalau sudah lama menikah itu kuncinya adalah merawat. Banyak berita perceraian mungkin karena menikah yang terlalu lama kurang hal yang membuat pernikahan menjadi langgeng," tutur Emil.

Tips pertama, kata dia, saling memberi ruang bagi pasangan untuk melakukan kegiatan yang disukai.

Langkah itu juga jadi cara ampuh mencairkan kejenuhan.

"Me time itu penting supaya rutinitas pernikahan tidak mengambil porsi kehidupan lain. Contohnya kalau saya traveling sendirian," kata Emil.

Jadi suami harus sabar

Cara kedua, lanjut dia, kesabaran suami menjadi kunci penting dalam merawat hubungan.

"Kedua kunci dari saya mah suami harus sabar apapun permasalahannya. Tanpa kesabaran suami, biasanya hal kecil sampai besar nanti jadi masalah," ucapnya.

Tips ketiga mungkin cukup tak lazim.

Aktivitasnya yang sering dijadikan saksi nikah cukup efektif sebagai pengingat bahwa pernikahan itu merupakan sebuah ibadah besar.

"Ketiga, salah satu alasan saya menguat saya sering jadi nikah. Karena saksi nikah itu mengingatkan dan sering diceramahin wae. Jadi akibatnya saya mendapat asupan ceramah nikah seminggu sekali yang mengingatkan bahwa pernikahan itu ibadah bukan hubungan hanya antara dua manusia," jelasnya. 

https://regional.kompas.com/read/2020/12/08/14531311/kisah-asmara-ridwan-kamil-bersaing-dengan-polisi-tni-hingga-preman-untuk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke