Salin Artikel

Penyebab Banjir di Kota Medan yang Merendam Hampir 3.000 Rumah

Hujan mengakibatkan beberapa sungai meluap.

Akibatnya, banjir menggenangi rumah warga hingga setinggi lebih dari 3 meter.

Salah satunya di Kompleks De Flamboyan di Jalan Plamboyanraya, Kecamatan Medan Sunggal.

Ratusan rumah digenangi air setinggi 1 meter.

Para penghuni perumahan dan warga sekitar memadati pintu masuk kompleks menunggu evakuasi yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Basarnas, TNI dan Polri.

Empat perahu karet bermesin diturunkan untuk menolong warga yang terjebak.

Situasi gelapnya malam dengan aliran air yang deras menyulitkan evakuasi.

Belum lagi listrik yang padam dan kerumunan masyarakat yang menghalangi kerja petugas.

Menurut warga, air yang mulai datang sekitar pukul 23.00 WIB, diduga akibat jebolnya tanggul yang ada di sekitar perumahan.

Tinggi dan derasnya air membuat banyak warga terjebak, kesulitan keluar dari rumah.

Apalagi bagi warga yang tidak bisa berenang.

"Aku dapat kabar air sudah naik dari istri. Waktu mau ke rumah, enggak bisa lagi karena air sudah tinggi dan arusnya deras. Anak dan istri akhirnya dievakuasi," kata Abdul kepada wartawan di lokasi banjir yang sudah mulai surut, Jumat (4/12/2020).

Menurut dia, banjir yang melanda bukan yang pertama.

Namun, kali ini yang paling parah.

Abdul mengingat, banjir besar terakhir terjadi pada 2002.

"Tapi ini yang parah, kalau sudah begini biasanya tanggul di sini jebol," ujar Abdul.


Ribuan rumah terendam banjir

Laporan Pusdalops-PB BPBD Kota Medan menyebutkan, hujan dari Kamis malam ditambah debit air yang cukup besar dari hulu mengakibatkan kenaikan tinggi muka air di daerah aliran sungai (TMA-DAS).

Kondisi ini terjadi di beberapa ruas sungai di Kota Medan, seperti Sungai Sunggal, Sungai Deli, Babura dan Denai.

Kondisi diperparah dengan hujan lebat pada pukul 22.30 WIB hingga dini hari, yang mengakibatkan ketinggian TMA-DAS naik 3 sampai 5 meter.

Sampai Jumat pukul 08.30 WIB, air belum menunjukkan tanda-tanda penurunan.

Tim Reaksi Cepat BPBD Kota Medan sudah melakukan evakuasi di beberapa kecamatan, yaitu Medanjohor, Medan Maimun, Medan Sunggal dan Medan Tuntungan.

Sebanyak 181 jiwa sudah dievakuasi dengan rincian, anak-anak 50 orang, balita 38, dewasa 67, dan lansia 26 orang.

Saat ini, personel mulai bergerak menyisir banjir di Kecamatan Medan Helvetia yang terimbas luapan Sungai Sunggal.

Data yang terkumpul, 7 kecamatan dan 13 kelurahan yang terdampak banjir yaitu Medan Maimun, Medan Johor, Medan Selayang, Medan Tuntungan, Medan Baru, Medan Petisah dan Medan polonia.

Banjir merendam 2.773 rumah.

Sebanyak 1.983 kepala keluarga dan 5.965 jiwa terdampak banjir di Medan.

Menurut informasi yang diterima, 6 orang dinyatakan hilang, dengan rincian 5 dewasa dan 1 balita.

https://regional.kompas.com/read/2020/12/04/11480631/penyebab-banjir-di-kota-medan-yang-merendam-hampir-3000-rumah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke