Salin Artikel

Rantai Penularan Klaster Dukcapil Kulon Progo Sulit Diputus, Ada 108 Kasus Positif Covid-19

KULON PROGO, KOMPAS.com – Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, masih berjuang memutus rantai penularan Covid-19 dalam klaster perkantoran Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil).

Positif Covid-19 di klaster ini sudah menembus 108 kasus.

Penularan masih belum selesai dilacak karena terus meluas sampai ring (generasi) keempat atau kerabat jauh dari keluarga kasus positif yang ada. Bahkan juga tetangga.

Kasusnya masih berpeluang terus bertambah.

“Masih (akan) ada perkembangan. Bahkan kita sudah sampai ring keempat yakni saudara jauh atau terjauh,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo, Baning Rahayujati di Pemkab Kulon Progo, Selasa (1/12/2020).

Kasus Dukcapil muncul sejak 11 November 2020 lalu, setelah seorang pegawai merasa gejala mengarah Covid-19. Hasil uji swab muncul di 12 November 2020 menunjukkan ia positif Covid-19.

Sehari kemudian, seorang pegawai juga positif Covid-19. Seluruh pegawai lantas di-swab dalam kondisi sebagian sudah menunjukkan gejala sakit.

Hal ini menyebabkan penutupan Dukcapil, menyusul kemudian beberapa kantor kedinasan, kapanewon maupun kalurahan. Penutupan ada yang menyeluruh maupun sebagian.

Penyelidikan epidemiologi digalakkan, bahkan hingga hari ini. Alhasil sementara, 31 pegawai Dukcapil positif Covid-19, juga 12 pegawai di luar Dukcapil, dan 65 anggota keluarga mereka.

Jumlah penderita masih berkembang seiring dengan penambahan kasus dengan riwayat lain. Klaster ini belum bisa dikendalikan.

“Pertama, kami duga ini karena keterlambatan penemuan. Kedua, protokol kesehatan tidak dilaksanakan baik di rumah dan luar rumah. Dalam satu minggu saja terlambat berarti sekian orang (akan tertular) sampai ke mana-mana,” kata Baning.

Klaster Dukcapil merupakan klaster terbesar di Kulon Progo. Baning mengungkapkan, Gugus Tugas mendesak rumah sakit menambah ruangan untuk penderita.

RSUD Wates pun belum lama ini menyulap dua bangsal untuk transit penderita. Masing-masing bangsal berisi sedikitnya 10 tempat tidur.

“Ini jadi tempat yang positif,” kata Baning.

Saat bersamaan, rumah sakit rujukan di berbagai kota dan kabupaten di DIY juga penuh seiring dengan tren kenaikan kasus di semua wilayah.

“Akibatnya, kita tidak bisa merujuk ke daerah lain. Karena ini maka situasi jadi terasa mengkhawatirkan,” kata Baning.

“Tapi kalau di masyarakat memang cukup bagus karena mereka sudah mampu mengisolasi mandiri. Beda dengan yang bergejala,” kata Baning.

Kasus Covid-19 di Kulon Progo sendiri bertambah 25 hari ini. Itu berarti sudah ada 499 kasus Covid-19 selama pandemi. Sejumlah 273 kasus telah sembuh, 35 masih dalam perawatan di RS rujukan di Kulon Progo dan luar kota. Infeksi Covid-19 ini sudah menelan 10 jiwa.

https://regional.kompas.com/read/2020/12/01/19445961/rantai-penularan-klaster-dukcapil-kulon-progo-sulit-diputus-ada-108-kasus

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke