Hal ini menyusul kapasitas kamar yang disediakan di Ruang Brotowali 1 dan 2 Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang yang merupakan rujukan pasien Covid-19 hampir penuh.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali Ratri S Survivalina menjelaskan, Ruang Brotowali 1 memiliki kapasitas 20 tempat tidur dan sudah terisi semua.
Sedangkan Ruang Brotowali 2 memiliki kapasitas 100 tempat tidur dan sudah terisi 80 persen.
"Jadi tinggal sisa 20 tempat tidur," kata Ratri di Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (27/11/2020).
Guna mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19, pihaknya akan menaikkan kapasitas tempat tidur pasien Covid-19 di Ruang Brotowali 2 rumah sakit tersebut.
"Kita juga menyiapkan Rumah Sakit Waras Wiris yang di Andong sebagai rumah sakit yang mempunyai bangsal untuk melayani Covid-19. Di sana ada 15 tempat tidur," kata dia.
Rumah Sakit Waras Wiris rencananya akan difungsikan menangani pasien Covid-19 pada akhir Desember 2020.
Saat ini, katanya masih proses penyiapan sarana dan prasarana serta tenaga kesehatan untuk penanganan Covid-19.
Dikatakan Ratri, Rumah Sakit Waras Wiris ini nantinya akan melayani pasien Covid-19 di wilayah bagian utara Boyolali dan yang tidak bisa ditampung di RS Pandan Arang.
Ratri menjelaskan peningkatan kasus Covid-19 di Boyolali terjadi karena kurangnya kesadaran warga dalam melaksanakan screening melalui pemeriksaan swab.
Tidak sedikit dari warga menolak dilakukan pemeriksaan swab.
"Akhirnya banyak yang tidak terjaring kemudian muncul di minggu-minggu berikutnya menjadi peledakan kasus. Biasanya sudah dalam kondisi yang parah karena yang terkena bukan OTG, tapi adalah kelompok-kelompok komorbid," ujar Ratri.
https://regional.kompas.com/read/2020/11/27/17150951/kasus-covid-19-melonjak-pemkab-boyolali-tambah-rumah-sakit-rujukan