Salin Artikel

Cerita di Balik Kerangka Manusia Berbalut Daster di Probolinggo...

Kerangka itu terbalut daster yang sudah lapuk dan tertutup debu tebal.

Kondisinya telah mengering, tinggal tulangnya saja dan tidak mengeluarkan bau.

Ia diketahui merupakan pensiunan guru Sekolah Dasar (SD).

W juga diduga memiliki gangguan mental.

Selama ini, kata Yudo, W memang hidup seorang diri di rumahnya.

"Berdasarkan info yang saya terima, dia tidak memiliki anak namun memiliki suami yang tinggal di luar kota," tutur dia.

Dari kondisi kerangka, diduga W telah meninggal sejak lima hingga tujuh bulan lalu.

"Perkiraan saya sudah meninggal lima bulan. Anehnya warga sekitar termasuk PKL depan rumahnya mengaku tidak mencium bau aneh selama ini," terang Yudo.

"Saat suaminya datang ke rumah beberapa bulan lalu, suaminya diusir oleh W," kata dia.

Keluarga W pun sempat menghubungi pada Maret 2020. Namun ketika itu, mereka mengaku tak bisa berkomunikasi dengan W.

Pihak RT juga tak bertemu dengan W ketika melakukan pendataan penerima bantuan sosial pada Mei 2020.

Saat itu, tetangga tadinya sudah ingin mendobrak pintu rumah W karena curiga.

Namun hal itu urung dilakukan, sebab W memiliki kerabat yang bisa dihubungi di sekitar lingkungan tersebut.

Namun sama seperti sebelumnya, pintu terkunci. W pun tak kunjung muncul saat dipanggil berulang kali.

Curiga ada yang tidak beres keluarga pun meminta tolong untuk mendobrak pintu W.

Betapa terkejutnya, mereka menemukan W sudah menjadi mayat dan duduk di sebuah kursi kayu.

Mayat W yang tinggal tulang itu lalu dibawa ke RSUD dr Moh Saleh, Probolinggo.

W pun dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Sumber Taman Indah.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Probolinggo, Ahmad Faisol | Editor: Dheri Agriesta)

https://regional.kompas.com/read/2020/11/22/17163291/cerita-di-balik-kerangka-manusia-berbalut-daster-di-probolinggo

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke