Salin Artikel

Merapi Siaga, Pemkab Sleman Minta Warga Tak Buru-buru Jual Ternak

Sebab, pemerintah telah menyiapkan tempat pengungsian dan menjamin keamanan serta kesehatan ternak.

Plt Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Nawang Wulan, mengatakan sudah mendapat informasi warga di Dusun Kalitengah Lor yang menjual ternak sapinya.

Namun demikian, sapi tersebut dijual dengan harga yang wajar.

"Infonya ada (warga yang menjual sapinya), tapi saya konfirmasi ke Pak Dukuh harganya masih wajar, walaupun ada turun tetapi sedikit," ujar Nawang Wulan, saat ditemui di Barak Pengungsian, Glagaharjo, Cangkringan, Senin (16/11/2020).

Nawang Wulan menyampaikan alasan warga menjual ternaknya dalam kondisi saat ini karena merasa tidak aman.

Alasan berikutnya karena merasa repot jika harus mengurusi ketika mengungsi.

"Merasa repot harus kesana kemari karena mereka mungkin belum tahu bagaimana untuk mengangkut pakan dan lain-lain," sebutnya.

Terkait hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Sleman meminta agar warga tidak terburu-buru menjual ternaknya.

Apalagi jangan sampai menjual ternaknya dengan murah. Meskipun saat ini sedang kondisi tanggap darurat bencana erupsi Gunung Merapi.

"Permintaan Bapak Bupati Sleman jangan sampai peternak menjual dengan harga murah. Karena itu kekayaan mereka, sapi itu harapannya kalau ada kebutuhan yang mendesak itu menjadi tabungan mereka," tegasnya.

Menurutnya Pemerintah Kabupaten Sleman telah menyiapkan tempat pengungsian ternak.


Selama di pengungsian, Pemerintah Kabupaten Sleman menjamin kesehatan, dan keamanan sapi warga, sehingga tidak perlu khawatir ketika harus mengungsikan ternak mereka.

"Warga tidak perlu khawatir, kami akan menjamin kesehatan ternak yang dievakuasi dan kecukupan pakan, saat ini rumput masih bisa diambil. Nah kita memikirkan kalau sampai rumput itu tidak bisa diambil untuk pakan lagi," kata Nawang.

Dijelaskannya di Kalitengah Lor ada 294 ekor sapi milik warga. Dari jumlah itu 94 ekor jenis sapi perah. Sedangkan 200 ekor sapi potong.

"Sapi yang sudah turun di lokasi pengungsian 139, terdiri dari 76 sapi potong dan 63 perah. Itu terbagi di 7 lokasi pengungsian," ungkapnya.

Sedangkan sisanya, imbuhnya akan dievakuasi secara bertahap.

Sekaligus menunggu selesainya pengerjaan tempat pengungsian hewan ternak di lapangan Timur posko Glagaharjo, Cangkringan, Sleman.

Di lokasi yang disiapkan ini nantinya mampu menampung 200 ekor sapi.

"Sebenarnya sudah banyak yang mau menurunkan tapi kita tahan dulu. Mengingat pengerjaan kandang penampungan di lapangan sedang dikerjakan," kata Nawang.

https://regional.kompas.com/read/2020/11/16/15490381/merapi-siaga-pemkab-sleman-minta-warga-tak-buru-buru-jual-ternak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke