Sehari Bertambah 106 Kasus Positif Covid-19 di Solo, Didominasi Klaster Keluarga

Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan, penambahan 106 orang konfirmasi tersebut berasal dari 19 kasus suspect (PDP), enam swab mandiri dan 81 tracing kontak dari 34 indeks kasus.

"Dari 34 indeks kasus pada laporan kemarin mayoritas itu klaster keluarga. Mereka tersebar hampir merata di semua kelurahan," kata dia ditemui di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Senin (16/11/2020).

Dia menjelaskan klaster penularan Covid-19 dari keluarga ini disebabkan karena ada salah satu anggota keluarga positif. Kemudian menulari keluarga lainnya dalam satu rumah.

"Kemudian kita lakukan tracing adanya kontak erat dan kontak dekat. Ini yang kita cari ternyata di dalam satu keluarga ada tambahan," terang dia.

Penambahan kasus positif ini tersebar di beberapa kelurahan di Solo. Meliputi Karangasem, Mojosongo, Semanggi, Pajang, Jebres, Pucangsawit dan Sondakan.

Dengan penambahan 106 kasus baru tersebut, maka jumlah komulatif angka kasus Covid-19 di Solo ada sebanyak 1.661 orang.

Rinciannya 1.026 sembuh, 436 isolasi mandiri, 124 rawat inap dan 75 meninggal dunia.

Kemudian kasus suspect ada 1.335 kasus. Rinciannya 26 dirawat, 15 isolasi mandiri, discarded 1.221 orang dan 73 meninggal dunia.

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengatakan, penambahan 106 kasus positif tersebut paling banyak berasal dari klaster keluarga. Dari 34 indeks kasus tracing yang positif ada 106 kasus.

"Itu kebanyakan di wilayah Kelurahan Jebres. Untuk itu tentunya saya berharap Jogo Tonggo di Kelurahan Jebres sudah bekerja secara maksimal, tetapi kalau warga masyarakatnya tidak mau melaksanakan 3M ini pasti akan terjadi ledakan (Covid-19)," kata Rudy.

Dia mengatakan penambahan 106 kasus dalam sehari merupakan tertinggi di Solo. Pihaknya berharap semua masyarakat terlibat melakukan pemutusan rantai penyebaran Covid-19.

"Bahwa terjadi ledakan 106 positif merupakan pemecah rekor di Solo. Saya berharap semua warga masyarakat ikut terlibat memutus rantai penyebaran Covid-19," ungkap Rudy.