Salin Artikel

Satu Keluarga di Sragen Meninggal karena Covid-19, Sempat Kontak Erat dengan 113 Orang

Ketiga orang yang meninggal itu adalah LD (28), SD (60) dan S (57). Mereka meninggal setelah menggelar pesta pernikahan.

"Bisa, disebut klaster penularan Covid-19," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen, Hargiyanto dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (12/11/2020).

Menurut dia, satu keluarga meninggal tersebut disebut sebagai klaster penularan Covid-19 karena telah menulari lebih dari satu orang.

Hargiyanto mengatakan dari hasil tracing kontak satu keluarga meninggal positif Covid-19 ada 113 warga yang di-swab.

Mereka di-swab secara bertahap. Pertama pada Senin (9/11/2020) ada 51 orang. Kemudian Selasa (10/11/2020) ada 62 orang.

Semua yang di-swab tersebut adalah warga Wonorejo yang hadir dalam hajatan pernikahan yang digelar keluarga SD.

"Belum (keluar hasilnya). Masih menunggu," terang dia.

Sebelumnya diberitakan, pesta pernikahan yang seharusnya berakhir bahagia, justru berakhir duka.

Pasalnya, tiga warga yang masih satu keluarga di Desa Wonorejo, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, meninggal dunia karena positif Covid-19.

Peristiwa ini bermula saat mempelai wanita, LD (28) meninggal dunia karena terinfeksi virus corona pada Kamis (5/11/2020).


LD adalah anak perempuan pasangan dari SD (60) dan S (57). SD merupakan Kepala Urusan (Kaur) Umum Pemerintah Desa Wonorejo.

Kepala Desa Wonorejo, Edi Subagyo mengatakan, pesta pernikahan tersebut diselenggarakan secara sederhana pada Sabtu (24/10/2020).

Dua hari sebelum pernikahan itu digelar, LD diketahui baru pulang dari Jakarta.

LD sempat memeriksakan diri ke dokter karena mengeluh sakit.

"Akhirnya disuruh mondok (rawat inap), tetapi dia tidak mau karena mau menikah. Hajatan itu digelar tanggal 24 Oktober 2020," katanya saat dikonfirmasi, Rabu (11/11/2020).

Setelah pernikahan selesai, lanjut Edi, LD berangkat ngunduh mantu di Wonogiri, Senin (26/10/2020).

Dalam perjalanan, LD mengeluh sakit dan dibawa ke RSUD dr Moewardi Solo.

"Kemudian diisolasi karena terkait Covid-19," kata dia.

Selama 11 hari dirawat di rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, LD akhirnya meninggal dunia pada Kamis (5/11/2020).


Sehari setelah kematian LD, ibunya, S yang dirawat di rumah sakit juga meninggal dunia karena terpapar virus corona pada Jumat (6/11/2020) pagi.

Setelah anak dan istrinya meninggal, SD dibawa ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan karena masuk tracing kontak pasien Covid-19.

Karena kondisi kesehatannya yang tidak stabil, jelas Edi, SD pun dirawat di RSUD dr Soeratno Gemolong.

SD meninggal dunia pada Senin (9/11/2020) sore.

"Jadi tiga orang (satu keluarga) meninggal dunia karena terpapar Covid-19," terang dia.

https://regional.kompas.com/read/2020/11/12/11480701/satu-keluarga-di-sragen-meninggal-karena-covid-19-sempat-kontak-erat-dengan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke