Salin Artikel

Pengungsi Merapi di Sleman Bertambah Jadi 203 Orang

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pengungsi di barak pengungsian Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, kembali bertambah menjadi 203 orang.

Sebelumnya, jumlah pengungsi berdasarkan data tanggal 9 November 2020 sebanyak 198 orang.

"Jumlah pengungsi sampai tadi malam bertambah menjadi 203," ujar Camat Cangkringan Suparmono kepada wartawan, Rabu (11/11/2020).

Suparmono menyampaikan, dari jumlah tersebut rinciannya, bayi usia 2 tahun ke bawah sebanyak 19. Balita usia 3 tahun sampai 5 tahun ada 9 orang.

Kemudian, anak-anak usia 6 sampai 18 tahun ada 30 orang dan lansia 87 orang.

"Usia dewasa ada 58 orang. Jadi memang yang selalu bertambah adalah usia dewasa," ucapnya.

Menurutnya, lansia di Kalitengah Lor ada 95 orang. Sedangkan yang sudah dipengungsian ada 87 orang.

Sehingga masih ada lansia yang belum mengungsi.

"Mungkin lansianya batasnya umur 60 dan sebagainya ya. Saya akan minta teman-teman dari kelurahan untuk mengecek lagi karena yang turun baru 87 orang," urainya.

Orang-orang dewasa yang memutuskan untuk mengungsi ini, lanjutnya, karena masih ada trauma dengan peristiwa erupsi Gunung Merapi 2010.

"Tidak hanya di sini ada satu dua keluarga remaja yang kemudian mengungsi di Umbuharjo, karena mereka memang trauma. Dan mereka difasilitasi oleh teman-teman di Umbulharjo," tegasnya.

Para pengungsi usia dewasa ini berada di pengungsian pada waktu malam hari.

Di pagi harinya mereka kembali naik untuk beraktivitas.

"Mereka kembali misalnya untuk mencari rumput. Mereka sore kembali ke sini, mereka sudah hafal jadi bisa antisipasi, kalau siang mereka berani disana, kalau malam mereka kembali ke sini (pengungsian)," ungkapnya.

https://regional.kompas.com/read/2020/11/11/15291161/pengungsi-merapi-di-sleman-bertambah-jadi-203-orang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke