Salin Artikel

5 Fakta Sidang Pledoi Jerinx, Cium Kaki Sang Ibu hingga Kedatangan Dokter Tirta

Sebelum sidang digelar, persoel grup musik Superman Is Dead itu sempat mencium kaki sang ibunda yang datang mengenak pakaian adat Bali.

Selain sang ibu, sidang pledoi Jerinx juga dihadiri oleh influencer dr Tirta Mandira Hudhi. Dokter Tirta menilai tuntutan tiga tahun penjara pada Jerinx terlalu berlebihan.

Kasus ini bermula saat, IDI Bali melaporkan Jerinx terkait unggahan di akun media sosial pribadinya.

Dalam unggahannya, Jerinx menuliskan, "gara-gara bangga jadi kacung WHO, IDI dan Rumah sakit dengan seenaknya mewajibkan semua orang yang akan melahirkan tes Covid-19".

Jerinx sempat menawarkan mediasi kepada IDI Bali. Namun, tidak ada respons dari IDI hingga kasus disidangkan di meja hijau dan Jerinx ditetapkan sebagai terdakwa.

Berikut 5 fakta sidang pledoi Jerinx yang digelar pada Selasa (10/11/2020):

Jerinx terlihat mencium kaki ibunnya berkali-kali. Semnetara sang ibunda menangis sambil memeluk anaknya yang dituntut tiga tahun penjara itu.

Jerinx dituntut tiga tahun penjara oleh Jaksa Penuntut Umum Otong Hendra Rahayu saat sidang di Pengadilan Negeri Denpasar, Bali pada Selasa (3/11/2020) pagi.

Sementara itu bagi Jerinx, kehadiran ibunda di sidang itu memberi semangat yang besar.

"Ya senang sekali ibu saya datang, saya anak tunggal ya senang sekali, dukungan yang sangat bagus," kata Jerinx di PN Denpasar, Selasa (10/11/2020).

Tirta mengatakan kedatangannya ke sidang pledoi adalah sebagai bentuk dukungannya pada Jerinx.

Ia khawator jika tuntutan itu dikabulkan, maka akan banyak laporan terkait salah kata dan bicara.

"Itu mungkin akan membuat laporan di cyber crime jadi membeludak dan itu memperberat kerja teman polisi," kata dia.

"Salah enggak salah, menurut saya okelah dipenjara tapi enggak tiga tahun. Karena dia masih punya hidup dan masa orang dipenjara tiga tahun karena pemilihan frasa," kata dia.

"Jika misalnya saya divonis bersalah, saya mohon dengan sangat agar bisa diberikan hukuman percobaan atau tahanan rumah," kata Jerinx, Selasa.

Permintaan tersebut ia ajukan karena tak ada sosok laki-laki yang menjaga keluarganya yakni istri, ibu, dan adik-adiknya di rumah.

Selain itu ia membantah jika yang ia sampaikan menyakiti perasaan dokter se-Indonesia. Menurutnya ada banyak akdemisi dan dokter yang turut mendukung dan membantunya.

"Karena faktanya, tidak sedikit dokter dan akademisi yang setuju dengan pendapat saya dan apa yang saya lakukan. Salah satunya ada di sini yakni dokter Tirta," kata Jerinx.

Jika terbukti melakukan hal yang sama dan melakukan kegaduhan, Jerinx mengaku siap untuk dihukum seberat-beratnya.

"Saya juga berjanji akan lebih bijaksana dalam memakai media sosial," katanya.

Sebelumnya saat JPU membacakan tuntutannya pada Selasa (3/11/2020), Jerinx sempat mempertanyakan pihak yang ingin memenjarakannya.

Saat itu ia mengatakan jika IDI Pusat dan IDI Bali tidak ingin memenjarakannya.

Jerinx pun ingin tahu orang yang ingin memenjarakannya. Bahkan, ia pun menantangnya untuk datang ke persidangan.

"Coba datang sekali-kali ke sidang yang ingin memenjarakan saya. Dari IDI Pusat, IDI Bali enggak ada yang ingin memenjarakan saya. Siapa yang mesan sebenarnya, datang kalian ke sidang," ujarnya saat itu.

Saat sidang tuntutan, JPU mempertimbangkan hal yang memberatkan terdakwa adalah tidak menyesali perbuatannya dan telah melakukan walk out saat persidangan.

Menurut Jerinx, ia walk out saat sidang perdana agar ia mendapatkan persidangan seadil-adilnya.

Selain itu ia mengatakan tidak benar jika yang ia lakukan meresahkan masyarakat.

Menurutnya, setelah ia ditahan, banyak aksi demonstrasi yang mendukung dan meminta ia dibebaskan.

Aksi solidaritas yang dilakukan di seluruh Indonesia adalah membagi pangan, bersih pantai, dan berkesenian dengan tujuan agar ia bebas. Ia juga menyatakan ada petisi yang meminta ia dibebaskan.

"Dinyatakan saya meresahkan, yang jadi pertanyaan besar adalah masyarakat yang mana? Apakah sudah ada survei, statistiknya, apakah jaksa pernah nanya ke beberapa orang itu apakah itu ada referensinya, kalau ada tolong tunjukkan," katanya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Imam Rosidin | Editor: Dheri Agriesta, David Oliver Purba)

https://regional.kompas.com/read/2020/11/11/06500021/5-fakta-sidang-pledoi-jerinx-cium-kaki-sang-ibu-hingga-kedatangan-dokter

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke