Salin Artikel

1 Bandar Narkoba Ditembak Mati, Pengendalinya Tewas Muntah Darah di Penjara

Salah satu bandar narkoba bernama Hendra tewas ditembak karena melawan petugas. Satu tersangka lagi bernama Symasul Bahri masih hidup.

Selain itu, petugas juga menangkap satu tersangka lainnya bernama Simson Siahaan Effendi di Kabupaten Pelalawan.

Pria ini berperan sebagai pengawal saat Hendra dan Syamsul menuju Kota Pekanbaru. Ia juga mengaku sebagai anggota polisi saat petugas menangkapnya.

Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi menyatakan, peredaran narkotika ini dikendalikan oleh seorang narapidana di Lapas Kelas IIA Pekanbaru.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan tersangka yang kita tangkap, mereka mengaku dikendalikan oleh narapidana yang berada di Lapas Pekanbaru bernama Syaharudin Effendi alias Pak Cik Itan," kata Agung dalam konferensi pers kepada wartawan, Senin sore.

Namun, Agung menyebut Pak Cik Itan  meninggal dunia sebelum dijemput oleh Tim Harimau Kampar.

"Tadi malam saya ditelepon oleh Kalapas Pekanbaru menyampaikan bahwa Syaharudin Effendi telah meninggal dunia karena sakit muntah darah. Jadi dua bandar narkoba yang meninggal. Satu tewas akibat mengalami luka tembak dan satu lagi meninggal karena sakit," kata Agung.

Dia mengatakan, Syaharudin Effendi ini bekerja sama dengan Hendra dan Syamsul Bahri untuk menjual sabu 20 kilogram ke wilayah Pekanbaru.

Mereka diketahui sudah dua kali mencoba membawa sabu ke ibu kota Provinsi Riau, namun gagal. Karena, waktu itu mereka masih belum yakin dan takut tertangkap polisi.

Sehingga, untuk ketiga kalinya, tersangka menggunakan pengawal, yakni Simson Siahaan. Barang bukti juga dikemas dalam bungkusan Milo dan teh cina.

Namun, aksi tersangka bisa digagalkan polisi. Sabu 20 kilogram dan dua unit mobil disita petugas.

Agung juga menyampaikan, para bandar narkoba ini membawa sabu dari Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis menuju Kota Dumai. Setelah itu, sabu dibawa untuk diedarkan di Pekanbaru.

"Kita masih melakukan pengembangan untuk mengejar pelaku lainnya. Kita akan lakukan tindakan nyata. Di manapun mereka sembunyi akan kami temukan," tegas Agung.

Gagalkan pengiriman 20 kg sabu

Sebagaimana diberitakan, Ditresnarkoba Polda Riau menangkap bandar narkotika jenis sabu di Kabupaten Bengkalis, Riau, Senin (9/11/2020), sekitar pukul 02.00 WIB.

Dalam penangkapan ini, satu orang bandar narkoba bernama Hendra tewas ditembak polisi.

"Tersangka Hendra melawan petugas saat akan ditangkap dan menabrakkan mobilnya ke mobil Tim Harimau Kampar dari Ditresnarkoba Polda Riau, sehingga diberikan tindakan tegas. Tersangka meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit," ungkap Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi dalam konferensi pers kepada wartawan, Senin sore.

Dari penangkapan tersebut, kata dia, sebanyak 20 kilogram narkotika jenis sabu berhasil disita. Barang haram itu dikemas dalam bungkusan Milo dan teh cina.

Selain itu, petugas juga mengamankan dua unit mobil sebagai alat transportasi tersangka.

Agung menjelaskan, ada dua orang bandar narkoba yang ditangkap dini hari tadi, yakni Hendra dan Syamsul Bahri.

Mereka berdua hendak membawa sabu 20 kilogram ke Pekanbaru. Mobil dikemudikan Hendra.

Saat melintas di Jalan Arifin Achmad, Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis, tersangka yang menggunakan mobil diadang oleh Tim Harimau Kampar dan dibantu Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Dumai.

Namun, tersangka Hendra nekat menerobos petugas untuk melarikan diri.

Aksi kejar-kejaran pun terjadi. Karena tersangka menabrakkan mobilnya ke mobil petugas, tersangka diberondong dengan senjata api.

Mobil tersangka berhasil dihentikan. Tersangka Hendra ditemukan bersimbah darah di bangku supir. Syamsul Bahri juga tak bisa berkutik.

"Tindakan tegas dilakukan, karena membahayakan keselamatan Tim Harimau Kampar," kata Agung yang didampingi Wakapolda Riau Brigjen Pol Tabana Bangun, Direktur Reserse Narkoba Polda Riau Kombes Pol Victor Siagian dan Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto.

Tak sampai disitu, petugas melakukan pengembangan. Karena, berdasarkan pengakuan Syamsul Bahri, mereka dikawal oleh tersangka Simson Siahaan.

Simson Siahaan ditangkap di Kabupaten Pelalawan.

"Tersangka Simson ini tukang kawal rute saat Hendra dan Syamsul Bahri menuju Pekanbaru, yang diupah Rp 40 juta. Yang bersangkutan juga mengaku sebagai anggota polisi saat ditangkap," kata Agung.

https://regional.kompas.com/read/2020/11/09/18495251/1-bandar-narkoba-ditembak-mati-pengendalinya-tewas-muntah-darah-di-penjara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke