Salin Artikel

Soal Kakek Gendong Jasad Cucu Pulang Naik Motor, Petugas RS Sudah Tawarkan Jasa Ambulans, tapi...

Narasi foto tersebut menyebutkan jika kakek tersebut menggendong cucunya yang meninggal di RSUD dr R Soeprapto Cepu dan dibawa pulang naik motor.

Foto itu diambil pada Kamis (5/11/2020).

"Seorang kakek yang raut wajahnya nampak sedih sedang membawa cucunya yang dirawat di RSUD dr R Soeprapto Cepu udah meninggal dan dibawa pulang naik sepeda motor. Kejadian ini terjadi pagi ini tanggal 5 November 2020 jam 06.48 WIB," tulis pemilik akun Facebook Sugiyanto.

Menolak saat ditawari jasa ambulans

Menanggapi foto tersebut, Direktur RSUD dr R Soeprapoto Cepu, Fatkhkur Rokhim menelusuri pasien yang dimaksud dalam foto tersebut.

Dari keterangan tim medis, pada Kamis (5/11/2020) dini hari tercatat adalah bayi laki-laki berusia tujuh hari meninggal dunia.

Bayi tersebut tergolong bayi berat lahir rendah (BBLR) dengan berat kurang dari 2.500 gram. Ia terlahir dengan berat kurang dari 1 kilogram.

Ia menyebut secara umum bayi yang lahir memiliki berat antara 2.500 gram hingga 4.000 gram.

Menurut Fatkhur setelah menjalani perawatan selama 7 hari, bayi tersebut meninggal dunia.

"Berat bayi itu kurang dari satu kilogram dan sangat berisiko. Si Ibu persalinan di sini hingga bayi tersebut lahir dan dirawat tujuh hari. Namun tidak tertolong. Kalau tidak salah warga Randublatung atau Menden," kata Fathkur.

Saat mengetahui bayi tersebut meninggal dunia, petugas medis sudah menawarkan jasa ambulans. Tapi keluarga mengatakan akan dibawa pulang sendiri.

Petugas tak mengetahui jika jasad pasien dibawa pulang menggunakan sepeda motor.

"Namun keluarganya menolak menggunakan ambulans. Katanya mau dibawa pulang sendiri. Awalnya kami kira mau dibawa juga menggunakan mobil, namun ternyata menggunakan motor. Kalau kami tahu itu, pasti kami larang," kata Fathkur.

Ia berharap kejadian serupa tidak terulang kembali, karena sesuai prosedur semua jenazah harus dibawa ambulans atau dengan insiatif lain menumpang kendaraan roda empat.

"Jangan sampai hal ini terulang lagi. Kami juga heran, apa karena tidak sanggup membayar ambulans atau karena tidak ingin ribet. Mungkin saja ingin praktis sehingga digendong dengan naik motor, namun kan tidak begitu etikanya," jelas dia.

Ia bercerita di hari kejadian ia sedang mengantarl istrinya kontrol ke rumah sakit. Saat itu ada banyak pengunjung yang heboh karena ada seorang kakek yang menggendong jasad cucunya.

Sang kakek berjalan ke luar ruangan menuju parkiran.

Sugiyanto yang kebetulan berada tak jauh dari kakek tersebut, mengabadikan momen tersebut saat sang kakek sudah berada di lokasi parkir rumah sakit.

"Foto itu saya ambil saat di parkiran sebelah timur. Kakek itu membonceng seorang lelaki menggunakan motor meninggalkan RSUD Cepu. Saat itu banyak ibu-ibu yang bilang, 'Ada bayi mati... Ada bayi mati... Iku piye kok ditumpakno motor' (Itu kenapa kok dibawa pulang dengan naik motor)," ungkap Sugiyanto

Ia kemudian mengunggah foto tersebut di akun Facebook dan tidak bermaksud buruk dengan unggahan tersebut.

Ia bahkan mengaku iba dan berharap pihak yang berkompeten bisa memberikan penjelasan terkait hal tersebut.

"Namun supaya tidak bikin gaduh, makanya saya hapus postingan itu. Belum ada yang menjelaskan apakah itu sesuai SOP. Kami bingung dan hanya ingin tahu, biar masyarakat juga paham setelah dijelaskan," kata Sugiyanto.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Puthut Dwi Putranto Nugroho | Editor: Aprillia Ika)

https://regional.kompas.com/read/2020/11/08/15500061/soal-kakek-gendong-jasad-cucu-pulang-naik-motor-petugas-rs-sudah-tawarkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke