Salin Artikel

Wayang Virtual, Warisan Ki Seno agar Pemain Gamelan dan Sinden Berpenghasilan di Tengah Wabah

Pasalnya, Ki Seno jadi dalang yang mempelopori berlangsungnya pentas wayang secara virtual.

Acara itu rutin digelarnya agar pemain gamelan dan sinden bisa tetap punya penghasilan di tengah pageblug.

"Pemikirannya dia (Ki Seno) memikirkan wiyaga dan sinden (pemain gamelan dan penyanyi) gimana caranya biar masa pandemi ini bisa berpenghasilan," kata manajer Ki Seno, Gunawan Widagdo saat ditemui di rumah duka, Dusun Gayam, Argosari, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, Rabu (4/11/2020).

Pentas yang digelar Ki Seno secara virtual adalah wayang climen. Durasinya relatif lebih pendek yaitu dua jam.

Saat pertama kali digelar pada Mei 2020, Gunawan mengatakan pentas wayang climen belum terlalu diminati.

Namun, secara bertahap, pentas wayang tersebut mulai digandrungi.

"Juni sudah mulai komersil. Ini hasilnya untuk wiyaga-wiyaga dan kru. Anggarannya dikumpulkan satu bulan full lalu dibagi rata. Ini lebih kebersamaan," sebut Gunawan.

Ki Seno Nugroho meninggal di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta pada Selasa (3/11/2020) sekitar 22.15 WIB.

Sebelumnya, dalang itu merasa kesakitan usai bersepeda.


Dia sempat beristirahat di rumah, tapi kondisinya tak kunjung membaik. Seno malah muntah-muntah.

Sang istri dan warga kemudian mengantarnya ke RS PKU Muhammadiyah Gamping.

Gunawan mengatakan, sebelum meninggal dalang itu punya masalah dengan jantungnya.

Ki Seno pernah mendapatkan perawatan di rumah sakit pada September 2020 karena penyumbatan darah di jantung.

https://regional.kompas.com/read/2020/11/04/22432671/wayang-virtual-warisan-ki-seno-agar-pemain-gamelan-dan-sinden-berpenghasilan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke