Salin Artikel

Tiba di Tasikmalaya, Kembar Trena Treni Kunjungi Makam Ibu, Kompak Berkerudung Hijau

Trena-Treni terlihat kompak berkerudung hijau meski pengakuan mereka tak pernah janjian sebelumnya, dan sempat bersujud syukur terlebih dahulu setibanya di rumah keluarga besarnya.

"Saya tak pernah janjian pakai kerudung warna hijau ini. Cuma, saya sangat bersyukur bisa bertemu saudara-saudara dan ayah kandung selama masa hidup saya selama ini," jelas Treni setibanya di rumah keluarga besarnya di Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Kamis pagi.

Namun, pertemuan saudara kembar semasa hidupnya itu sayangnya tak disaksikan ibu kandungnya Enok Rohaenah yang meninggal 2 tahun lalu.

Hanya Enceng Dedi (59), ayah kandung mereka yang selama ini menyaksikan pertemuan mereka yang terpisah semasa hidupnya.

Setelah melepas rindu, mereka bersama keluarga besarnya mengunjungi makam almarhum ibunya yang tak jauh dari rumah, di Kelurahan Sukamaju Kaler, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya.

Cerita ayah: istrinya yakin anak kembarnya akan berkumpul lagi

Enceng mengatakan, almarhum istrinya semasa hidupnya selalu meyakini bahwa Treni masih hidup.

Meski tak pernah lagi bertemu sejak bayi dengan Treni, keyakinan untuk saudara kembar dapat kembali bertemu itu tak pernah hilang sampai ajal menjemputnya.

"Istri saya selalu yakin kalau Treni masih ada dan akan berkumpul lagi," kata ayah kandung Trena-Treni, Enceng Dedi (59), di rumahnya.

Enceng bersyukur anak kembarnya bisa dipertemukan lagi lewat media sosial TikTok yang viral karena selama 20 tahun berpisah.

Anak kembarnya ini saat ini memiliki 6 saudara kandung lainnya yang tinggal di Kampung Cipaingeun RT 02 RW 02 Kelurahan Sukamaju Kaler, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.

"Saya Enceng Dedi, saya ayah kandung Treni dan Trena yang baru bisa berhubungan lagi selama mereka 20 tahun berpisah lewat TikTok. Trena dan Treni selama ini memiliki 6 saudara lainnya yang tinggal di Tasikmalaya. Sebetulnya saudaranya 7 orang, cuma kakaknya yang perempuan meninggal saat masih kecil," jelas Enceng kepada wartawan saat dimintai keterangan di rumahnya, Senin (19/10/2020).

Enceng mengaku memang selama ini Trena dan saudara-saudaranya di Kota Tasikmalaya, sudah mengetahui sejak dulu bahwa ada kembaran Trena bernama Treni, yang selama ini dicari-cari karena hilang kontak dengan pihak keluarga yang mengasuh Treni.

Dirinya dan istrinya memang mengaku sejak usia anak kembarnya 2 bulan saat tinggal di Maluku, menitipkan Treni ke keluarga tetangganya Rini dan Misranto asal Malang, Jawa Timur.

"Memang sejak kerusuhan di Maluku tahun 1999, kami para transmigrasi eksodus lagi ke kampung halaman masing-masing. Bu Rini dan Pa Misranto kembali lagi ke Malang, Jawa Timur, membawa Treni. Sedangkan Trena dibawa oleh saya dan istri saya ke Tasikmalaya," tambah Enceng.

Nama diubah

Saat lahir, lanjut Enceng, anak kembarnya Trena dan Treni memiliki nama asli Euis Trena Mustika dan Euis Treni Mustika.

Namun, saat itu atas persetujuan dirinya dan istrinya yang membawa Treni, izin akan mengubah nama Treni menjadi Treni Fitri Yana.

"Saya sangat bahagia menerima kabar bahwa Trena dan Treni sekarang sudah bisa ketemu dan berhubungan lagi meski belum bertemu secara langsung. Kalau Trena itu kakaknya Treni," kata Enceng.

Diberitakan sebelumnya, viral saudara kembar Trena di Tasikmalaya, Jawa Barat dan Treni di Blitar, Jawa Timur, bisa bertemu kembali selama 20 tahun berpisah lewat unggahan TikTok adiknya Treni yang selama ini aktif di media sosial.

Sedangkan, Trena tiap harinya hanya sebagai seorang ibu yang mengurus kedua anaknya bersama suaminya.

Mereka selama ini belum bertemu secara langsung dan akhirnya bertemu di stasiun Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (22/10/2020). 

https://regional.kompas.com/read/2020/10/22/10262571/tiba-di-tasikmalaya-kembar-trena-treni-kunjungi-makam-ibu-kompak-berkerudung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke