Salin Artikel

"Menyampaikan Aspirasi dengan Demonstrasi Disangka Biang Kerusuhan"

Sejumlah tenda terpasang dengan berbagai kalimat satire yang ditujukan pada pihak kampus.

Tenda-tenda tersebut adalah bagian dari aksi unjuk rasa yang dikemas secara unik.

Hal itulah yang melatarbelakangi aksi tersebut.

"Kami tidak boleh turun ke jalan untuk aspirasi yang sebenarnya itu hak asasi manusia," kata Aji.

"Menyampaikan aspirasi dengan demonstrasi disangka biang kerusuhan," lanjut dia.

Mereka berharap, pihak kampus memberikan jawaban atas aksi protes yang mereka lakukan.

"Oke kami tidak turun ke jalan, ini waktunya kami kemping dan bagaimana respons bapak jika kami menyampaikan aspirasi dalam wujud lain," kata Aji.

Dalam aksi tersebut puluhan mahasiswa UGM bermalam di tenda-tenda.

Tak sedikit mahasiswa yang mendukung dalam bentuk lain.

"Banyak mahasiswa yang memberi dukungan berupa logistik, semalam menginap 30-40 orang. Nanti malam belum tahu. Ada yang full di sini, ada yang sebagian beraktivitas terus tidur di sini karena bertepatan dengan Ujian Tengah Semester," tutur Aji.

"Mari kita menyambut rektorat dengan satire, dindiran dan juga perlawanan," kata dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Yogyakartam Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Dony Aprian)

https://regional.kompas.com/read/2020/10/22/05500081/-menyampaikan-aspirasi-dengan-demonstrasi-disangka-biang-kerusuhan-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke