Universitas Jambi Sesalkan Polisi Masuk Kampus Sisir Pedemo

Humas Universitas Jambi (Unja) Akbar Kunia mengatakan, aparat seharusnya tidak boleh masuk area kampus.

"Apalagi menggunakan pakaian dinas. Harusnya tidak boleh, kecuali dalam hal sesuatu yang genting itu memungkinkan," katanya.

"Kampus itu kan dunia pendidikan ya, tapi karena kejadian kemarin dianggap mereka dirasa luar biasa mungkin mereka memutuskan masuk. Kita menyesalkan saja," katanya.

Pihak Unja belum mendapat konfirmasi dari pihak kepolisian terkait masuknya polisi ke kampus menggunakan motor dan seragam anti huru-hara.

"Tidak dibolehkan seharusnya tidak dibolehkan untuk masuk area kampus," katanya.

Sebelumnya diketahui dari video yang tayamg di Tribun Jambi, pihak kepolisian menggunakan seragam anti huru-hara serta motor dinasnya masuk ke area Universitas Jambi kampus Telanaipura.

Pihak kepolisian berputar dan berkumpul di lapangan parkir Unja lalu menyisir mahasiswa.

Selain itu, beberapa mahasiswa dan pedemo lain sempat lari ke masjid Ar Raudhah sebelah Unja. Karena situasi kacau, pengelola masjid melarang polisi masuk area masjid.

Kabid Humas Kepolisian Daerah Jambi Kombes Pol Kuswahyudi Tresnadi mengatakan, pihaknya hanya lewat di Universitas Jambi kampus Telanaipura pada Rabu (21/10/2020).

Kombes Pol Kuswahyudi mengatakan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan bagian Kriminal Umum terkait kondisi di lapangan Selasa (20/10/2020) kemarin.

Dia mengatakan, timnya di lapangan sudah berkoordinasi dengan pihak Unja.

"Dengan kaprodi di sana," kata Kuswahyudi.

Dia lupa nama profesor tersebut.

"Mereka tidak keberatan kemarin," katanya melalui sambungan telepon.

Dia mengatakan, pihak kepolisian menyisir ke permukiman dan melewati kampus Unja.

"Tidak ada mengacak-acak," ungkapnya.