Salin Artikel

5 Tukang Becak Iuran untuk Ganti Bendera Merah Putih yang Lusuh, Ini Kisahnya

Uang sejumlah Rp 30.000 tersebut kemudian mereka belikan bendera baru.

Secara bersama-sama, para tukang becak itu lalu mengganti bendera lama dengan bendera baru yang telah mereka beli.

Awalnya tukang becak melihat bendera merah putih dalam kondisi memprihatinkan terpasang di sebuah tiang bendera.

Ada dua bendera yang telah lusuh serta sobek. Bahkan salah satu bendera telah terlepas dari tiangnya.

Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, M Sudiono Fauzan membenarkan peristiwa itu.

Ia bahkan mengaku telah bertemu dengan para tukang becak tersebut.

"Prihatin sekali mereka, terenyuh lah. Akhirnya mengajak teman-temannya urunan beli bendera. Ada lima orang, tukang becak semua," katanya.

Belum diketahui siapa yang bertanggung jawab atas tiang bendera

Meski dipastikan merupakan tiang bendera resmi, namun belum diketahui siapa yang bertanggung jawab atas tiang bendera itu.

"Melihat tiangnya itu kan resmi. Artinya resmi itu bukan milik warga. Itu mungkin milik pemerintah Kelurahan Kauman karena tiangnya permanen dan ada tempatnya itu," katanya.

Tak mau hanya berpangku tangan dan menunggu, rupanya lima tukang becak berinisiatif mengganti bendera yang lusuh dan sobek dengan uang mereka sendiri.

"Ada krentek (suara di dalam hati) dari tukang becak. Ini bendera yang diperjuangkan oleh bangsa Indonesia, oleh para pahlawan, para pejuang bangsa, kok sampai seperti ini," katanya.

Kejadian tersebut, tutur dia, menjadi pengingat bagi setiap warga negara untuk memiliki rasa mencintai bangsa ini.

"Ini cambuk bagi kita. Mengingatkan kita semua supaya ada rasa memiliki terhadap bangsa ini yang disimbolkan dengan merah putih," katanya.

Adapun aksi para tukang becak itu rupanya terekam dalam sebuah video dan sempat viral di media sosial.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Malang, Andi Hartik | Editor : David Oliver Purba)

https://regional.kompas.com/read/2020/10/21/15170731/5-tukang-becak-iuran-untuk-ganti-bendera-merah-putih-yang-lusuh-ini-kisahnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke