Salin Artikel

Alat Berat Tak Kunjung Tiba, Pencarian Korban Longsor di Tasikmalaya Menggunakan Cangkul

Jenazah korban ditemukan di tumpukan tanah longsoran dengan kedalaman hampir 2 meter.

Setelah 3 jam penggalian, korban ditemukan dalam posisi telungkup.

Proses penggalian dilakukan secara manual oleh warga menggunakan alat seadanya, karena alat berat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tasikmalaya dan Jawa Barat tak kunjung datang sampai akhirnya korban ditemukan.

"Kami melakukan pencarian memakai manual, ada pakai cangkul dan linggis oleh banyak warga di sini. Kami warga di sini dan petugas relawan melakukan penggalian sejak pukul 03.30 WIB dini hari dan ditemukan sekitar pukul 06.30 WIB pagi," ujar Usman (58) salah seorang tokoh masyarakat setempat di lokasi kejadian, Selasa (13/10/2020).

Usman mengatakan, warga sempat kecewa karena alat berat yang ditunggu-tunggu untuk proses evakuasi tak kunjung datang.

Usman mengakui bahwa warga di wilayahnya selama ini kesulitan berkomunikasi, karena tak ada satupun sinyal jaringan seluler di kampungnya.

"Kami selama ini berkomunikasi via alat radio atau ada anak-anak muda yang pasang wifi tapi harus bayar pakai voucher. Jadi saat terjadi korban tertimbun, kami warga di sini yang langsung evakuasi," kata Usman.

Usman mengatakan, sempat ada kesalahan informasi mengenai penyebab kematian korban.

Awalnya, beredar informasi bahwa korban meninggal dunia akibat merasa syok melihat rumah yang tertimbun longsor.

Padahal, menurut Usman, korban meninggal karena tertimbun tanah longsor.

"Kata siapa korban karena syok, korban itu tertimbun longsor dan kami yang bersusah payah mengevakuasi korban," kata Usman.

Menurut Usman, yang masih pingsan dan syok hingga saat ini adalah istri korban, karena mendapati suaminya telah meninggal terkubur material tanah longsor.

"Kami berharap informasi ini benar adanya sesuai dengan data di lapangan. Makanya, kalau mau datanya benar, datang ke lokasi kejadian, jadi tahu. Soalnya saya tadi beritahukan informasinya ke Pak Uu semuanya," kata Usman.

Abdul Rohman, seorang pensiunan guru yang tewas tertimbun longsor bersama rumahnya sempat melarikan diri.

Namun, Abdul berlari ke arah yang salah hingga terjebak longsor.

Pria yang juga salah satu tokoh masyarakat di kampungnya itu diketahui mengalami masalah pendengaran.

https://regional.kompas.com/read/2020/10/13/08322051/alat-berat-tak-kunjung-tiba-pencarian-korban-longsor-di-tasikmalaya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke