Salin Artikel

3 Remaja Bawa Senjata Tajam Saat Demo di Medan

Mulai dari buruh, mahasiswa, pelajar SMA/STM, kelompok anarko dan geng motor terlibat dalam demo yang berujung kericuhan.

Dari 243 orang yang ditangkap polisi, tak sedikit yang masih remaja, bahkan masih di bawah umur.

Mirisnya, ada 3 orang yang kedapatan membawa senjata tajam berukuran kecil hingga panjang. 

Kapolda Sumut Irjen Martuani Sormin menyayangkan keterlibatan remaja di bawah umur, karena mereka tidak tahu apa-apa terkait dengan UU Cipta Kerja.

"Mereka tidak tahu apa-apa. Kita sinyalir mereka terorganisir, menumpang kepada kelompok unjuk rasa. Kita sedang mendalami dan melakukan pemeriksaan," ujar Martuani di Mapolrestabes Medan, Jumat (9/10/2020).

Menurut Martuani, polisi mengidentifikasi sebanyak 32 orang yang merupakan kelompok anarko yang bergabung dengan geng motor Ezto.

Kemudian, 89 orang pelajar STM/SMA.

Kemudian 16 orang di bawah umur.

Terhadap pelajar dan 16 orang anak di bawah umur, polisi akan memanggil masing-masing orangtua dan diminta membuat surat pernyataan.

Selain itu, polisi juga mengamankan 59 orang mahasiswa.

"Kita akan memanggil purek (pembantu rektor) masing-masing dan membuat pernyataan. Sisanya akan kita kembalikan sore ini sesuai waktu 24 jam, kami miliki waktu," kata Martuani.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Medan Kompol Martuasah Tobing menyebutkan, 3 orang yang membawa senjata adalah AS (17), pelajar warga Simalingkar, KNH (18) mahasiswa warga Mariendal, dan FJP (14) pelajar warga Belawan.

"Akan diperiksa, diambil keterangan," ujar Martuasah.

Kerusuhan di Medan berakhir saat sebagian massa aksi masuk ke dalam mal di Jalan Gatot Subroto.

Sebelumnya, massa membakar mobil dinas polisi yang sedang melintas di Jalan Sekip, Kelurahan Sekip, Kecamatan Medan Petisah.

Dalam upaya pengamanan aksi, ada puluhan personel polisi yang terluka akibat lemparan dan pukulan benda keras. 

https://regional.kompas.com/read/2020/10/09/20264371/3-remaja-bawa-senjata-tajam-saat-demo-di-medan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke