Salin Artikel

Demo Tolak UU Cipta Kerja di Pematangsiantar Ricuh, Mahasiswa dan Polisi Terluka

Mahasiswa yang tergabung dalam Gerilyawan (Gerakan Rakyat Melawan) menggelar demonstrasi di pintu masuk kantor DPRD Pematangsiantar, Jalan Adam Malik, Kelurahan Proklamasi, Kamis (8/10/2020).

“Ini mosi tidak percaya kepada DPR. Kami mau menduduki kantor DPRD, kantor milik rakyat. Tapi kenapa kami menjadi korban dari kebijakan DPR,” kata Juru Bicara Gerilya, Adrianus Sinaga.

Unjuk rasa pecah jadi bentrokan

Mahasiswa memaksa masuk ke dalam kantor DPRD yang dijaga polisi. Kericuhan mulai terjadi saat mahasiswa terlibat dorong dorongan dengan polisi.

Disusul kemudian lemparan botol minuman kemasan hingga lemparan batu berdatangan dari belakang barisan.

Saat hujan mengguyur, situasi makin memanas. Polres Pematangsiantar dibantu Personil Brimob Subden 2B Pematangsiantar memblokade pintu masuk dibantu satu unit mobil water cannon.

Unjuk rasa pun pecah hingga terjadi bentrokan.

Dua polisi luka, tidak ada mahasiswa yang diamankan

Beberapa menit kemudian, Mahasiswa menyatukan kembali barisan, seraya menunggu satu orang Mahasiswa yang dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka di bagian mata.

Kapolres Pematangsiantar, AKBP Boy Sutan Binanga Siregar mengatakan sedikitnya ada dua anggota Polisi yang terluka.

Meski begitu ia memastikan tidak ada mahasiswa yang diamankan.

“Iya ada, anggota kepolisian yang dilempari batu. Ada dua orang anggota Polisi yang baru saya dapat informasinya,” kata Boy ditemui di lokasi.

Ia mengatakan Polisi melakukan upaya persuasif menjaga ketertiban selama unjuk rasa. Apalagi, kata Boy, unjuk rasa dalam situasi pandemi Covid-19 berpotensi menimbulkan klaster penyebaran baru.

“Kita hanya mengamankan saja, supaya tidak terjadi klaster Demo. Imbauan saya, bersabarlah menghadapi masalah masalah. Semua membutuhkan kesabaran dan yang paling penting tetap menjaga supaya pandemi tidak meluas lagi,” ucapnya.


Seharusnya damai dan tertib

Di lokasi yang sama, Ketua DPRD Pematangsiantar Timbul Lingga mengatakan demo mahasiswa seharusnya dilakukan dengan damai dan tertib. Menurut Timbul, sebagian anggota DPRD sedang tugas di luar.


“Kita akan sampaikan apa yang menjadi tuntutan masyarakat ke pemerintah atasan. Bahwa ada elemen masyarakat di Siantar yang kurang setuju dengan undang-undang tersebut,” ujar Politisi dari PDI Perjuangan ini.

Aksi unjuk rasa akhirnya membubarkan diri meski aspirasi mereka tidak disambut anggota dewan.

Demo tolak UU Cipta Kerja dilanjutkan dengan memblokir badan jalan Sisingamangaraja Kota Pematangsiantar, depan salah satu kampus swasta.

https://regional.kompas.com/read/2020/10/08/16202491/demo-tolak-uu-cipta-kerja-di-pematangsiantar-ricuh-mahasiswa-dan-polisi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke