Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Oknum Perwira Polisi Diduga Peras Ratusan Perajin Jamu | Cari "Janda Bolong" Petani Tersesat 3 Hari di Hutan

KOMPAS.com - Diduga diperas seorang oknum perwira polisi berpangkat AKBP yang bertugas di Mabes Polri, ratusan orang yang terdiri dari perajin dan pekerja jamu tradisional di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, menggelar demo di lapangan Desa Gentasari, Kecamatan Kroya, Senin (5/10/2020).

Dalam demonya, mereka menuntut oknum polisi itu untuk diadali dan dipecat.

Dugaan pemerasan itu sudah berlangsung lama. Para pengusaha jamu itu dituduh melanggar aturan dalam memproduksi jamu tradisional.

Sementara itu, seorang petani asal Desa Batu Sumbang, Kecamatan Simpang Jernih, Kabupaten Aceh Timur, bernama Abubakar (40) yang sempat hilang selama tiga hari di hutan berhasil ditemukan warga, Minggu (4/10/2020) malam.

Saat ditemukan, kondisinya sangat lemas. Setelah tiba di rumah ia disambut warga.

Abubakar tersesat di kawasan hutan saat hendak mencari bunga janda bolong.

Baca berita populer nusantara selangkapnya:

Ratusan orang yang terdiri dari perajin dan pekerja jamu tradisional menggelar demonstrasi di lapangan Desa Gentasari, Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Senin (5/10/2020).

Mulyono, seorang pelaku usaha jamu tradisonal yang juga menjadi korban mengatakan, para pengusaha jamu itu dituduh melanggar aturan dalam memproduksi jamu tradisional.

"Kami tiba-tiba didatangi oknum dari Mabes Polri, kemudian kita dibawa ke sana. Setelah di sana ditahan satu, dua atau enam hari kemudian dilepas dan dimintai uang," kata Mulyono kepada wartawan seusai aksi di desa setempat, Senin.

"Korbannya banyak sekali, tidak terhitung. Per orang relatif, ada yang Rp 300 juta, Rp 500 juta, Rp 1,7 miliar, ada juga yang Rp 2,5 miliar," sambungnya.
Kata Mulyono, uang itu diakui sebagai denda lantaran mereka melanggar aturan.

"Permintaannya karena (produksi jamu) ini melanggar, mungkin denda. 'Dari pada mengikuti proses begini-begini, lebih baik kamu saya tolong', tapi konsekuensinya memberikan sejumlah uang," ujarnya.

 

Kapolsek Simpang Jernih, Aceh Timur, Ipda Ade Chandra mengatakan, awalnya Abubakar pamit untuk menggembala kerbau di kawasan hutan pada 2 Oktober 2020 lalu.

Setelah ditunggu oleh teman-temann dan kelaurganya, Abubakar tak kunjung pulang.

Karena tak pulang, ratusan warga pun mencarinya. Bahkan, ada sebagian warga yang menyusur sungai dan sebagian lagi menyusur hutan.

Menurut pengakuan Abubakar, kata Ade, setelah menggembala sapi, dia teringat pesan istrinya untuk mencari tanaman janda bolong jika sedang berada di pinggiran hutan. Kemudian ia mencari tanaman itu.

“Dia mencari bunga, ketika mau keluar hutan, tak bisa menemukan jalan pulang. Semakin dia keluar lokasinya, semakin jauh ke dalam hutan. Maka, tiga hari dia berputar-putar mencari jalan pulang. Beruntung masih selamat, tetapi dalam kondisi lemah,” katanya kepada Kompas.com, Senin (5/10/2020).

Kata Ade, saat tersesat di tengah di hutan, Abubakar sempat mendengar suara motor, ia kemudian berteriak dan meminta tolong.

"Di sana ketemu dengan warga yang naik sepeda motor masih di kawasan hutan itu, dia ditemukan dalam kondisi sangat lemah,” ujarnya.

 

Sebuah video yang memperlihatkan polisi asyik berjoget dengan diiringi musik dangdut bersama dua orang perempuan viral di media sossial.

Ironisnya, kegiatan itu dilakukan di tengah pandemi Covid-19 dan disaat pemerintah berupaya melarang adanya kerumunan massa.

Acara tersebut terjadi di dua daerah di Jawa Timur.

Pertama saat acara pisah sambut Kasatlantas Polres Pasuruan.

Dan kedua pisah sambut Kapolsek Gondang di Kabupaten Tulungagung pada 9 Agusutus 2020 lalu.

Terkait adanya video tersebut, Polda Jawa Timur sudah menginstruksikan Divisi Propam untuk melakukan penyelidikan.

Bahkan, saat ini sudah ada beberapa anggotanya yang terlibat dalam acara itu untuk dilakukan pemeriksaan secara intensif.

"Dua aturan yakni kedisiplinan internal polisi dan peraturan daerah di masing-masing daerah akan diterapkan jika terbukti melanggar," terang Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, Senin (5/10/2020).

Sementara itu, Paur Subbag Humas Polres Tulungagung Iptu Nenny Sasongko, mengatakan, dangdutan di Mapolsek Gondang itu berlangsung pada 9 Agustus 2020 lalu.

Acara itu digelar di halaman belakang dalam rangka perpisahan Kapolsek Gondang AKP Siswantono.

"Acara itu sudah lama sebenarnya, tetapi baru viral akhir-akhir ini," ujarnay, Minggu (4/10/2020).

 

Diduga mabuk, seorang polisi di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, berinisial AP alias Sambo (37), mengamuk dan nekat menodongkan senjata api ke Kapolsek Bontohari AKP A Akbar Munir.

Diketahui, Sambo bertugas di Pos Polisi Perairan dan Udara (Polairud) Bira, Kecamatan Bontohari.

Peristiwa itu terjadi di Cafe Planet, Jalan Poros Pantai Bara, Desa Bira, Kecamatan Bontohari, Kabupaten Bulukumba, Sulsel, Sabtu (3/10/2020) sekitar pukul 22.00 Wita.

Kapolsek Bontobahari AKP A Akbar Munir membenarkan ada seorang oknum polisi yang mengamuk di Cafe Planet.

Kata Akbar, awalnya Sambo mengamuk di cafe tersebut. Setelah itu, ia kembali ke posnya untuk mengambil pistol. Kemudian, senjata api (senpi) itu ditodongkan Sambo ke arahnya dan Kanit Pamobvit Polres Bulukumba Aipda Darsil yang coba menenangkannya.

"Di pos wisata Sambo datang sembari menodongkan senpi jenis HS ke arah Aipda Darsil, petugas pos wisata, masyarakat dan kepada saya. Padahal selama ini Sambo sangat mengenal saya," katanya.

Usai peristiwa itu, oknum polisi tersebut sudah ditahan Polda Sulsel.

"Sidang dan segala macam ada di Polda karena itu di naungan Polda bukan Polres Bulukumba," kata Kapolres Bulukumba AKBP Gany Alamsyah Hatta.

 

Sebuah foto yang memperlihatkan seorang polisi wanita (Polwan) yang tengah bertugas sambil memangku anaknya yang sedang tidur viral di media sosial.

Diketahui, Polwan itu bernama Aipda Ismi Andri Nurwati yang merupakan Kanit Bintibmas Polres Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Dalam foto tersebut, tampak Aipda Ismi sedang duduk di depan kendaraan taktis (rantis) water cannon di atas jalan aspal, sambil memangku putrinya yang sedang tidur lelap.

Foto tersebut diambil saat Ismi tengah bertugas mengamankan pelaksanaan sidang sengketa pilkada di Bawaslu Dompu.

Foto itu awalnya diunggah di akun Facebook pribadinya bernama Ismi N'dre dan menjadi viral di media sosial.

Kapolres Dompu AKBP Syarif Hidayat menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua anggotanya atas dedikasi dan loyalitas dalam mengemban tanggung jawab sebagai polisi dalam pengamanan pilkada.

"Apa yang tertuang dalam cerita Aipda Ismi cukup mewakili tentang komitmen kuat yang diemban oleh seluruh anggota Polres Dompu," kata Syarif, seperti dikutip rilis tertulis, Senin (5/10/2020).

 

Sumber: KOMPAS.com (Penulis: Fadlan Mukhtar Zain, Nurwahidah, Masriadi | Editor: Khairina, Robertus Belarminus, Teuku Muhammad Valdy Arief, Aprillia Ika, David Oliver Purba)

https://regional.kompas.com/read/2020/10/06/06380051/-populer-nusantara-oknum-perwira-polisi-diduga-peras-ratusan-perajin-jamu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke