Salin Artikel

"Senpi Itu Hanya untuk Menakuti Saja tapi Malah Meletus"

Saat ditangkap, Sabil mengaku telah menembak kepala seorang wanita bernama Siti hingga tewas seketika di lokasi kejadian pada Maret 2012 lalu.

Masalah utang Rp 30 juta yang tak kunjung dibayar menjadi pemicunya.

Kepada polisi, Sabil mengaku tidak memiliki niat untuk membunuh Siti saat itu. Ia hanya ingin menakut-nakuti.

"Tidak sengaja tertembak, senpi itu hanya untuk menakuti saja tapi malah meletus," kata Sabil.

Bahkan Sabil hidup berpindah-pindah hingga ke luar provinsi untuk menghindari kejaran polisi.

Namun, dalam pelariannya itu, Sabil mengaku selalu dihantui rasa ketakutan.

Delapan tahun berlalu, ia pun memutuskan kembali pulang ke rumahnya di Kelurahan Talang Betutu, Sukarami, Palembang untuk menghindari kejaran polisi.

Sabil mengira polisi tak akan menangkapnya karena kasus pembunuhan itu telah lama berlalu.

Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Anom Setiadji membenarkan bahwa Sabil yang delapan tahun ditetapkan sebagai DPO pulang karena mengira polisi akan lupa.

"Pelaku ini DPO delapan tahun, selalu berpindah-pindah di luar Sumsel untuk menghindari petugas. Terakhir dia pulang karena mengira polisi sudah lupa dengan kasusnya," kata Anom dalam gelar perkara, Kamis (1/10/2020).

Kronologinya bermula ketika Sabil mendatangi rumah korban yang bernama Siti untuk menagih utangnya.

Siti diketahui berutang pada Sabil sebanyak Rp 30 juta.

Setibanya di rumah korban, Siti mengaku tak memiliki uang dan belum bisa membayar.

Sabil yang emosi kemudian mengeluarkan senjata api rakitan dan menembak Siti seketika.

"Tembakan tersebut mengenai kepala, sehingga korban tewas ditembak. Pelakunya menembak sebanyak dua kali," ujar Anom.

Atas perbuatannya Sabil dikenakan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman penjara selama seumur hidup.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor : Aprillia Ika)

https://regional.kompas.com/read/2020/10/02/11075851/senpi-itu-hanya-untuk-menakuti-saja-tapi-malah-meletus

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke