Salin Artikel

"Kami Ingin Jenazah Dipulangkan, agar Dia Juga Bisa Tenang"

KOMPAS.com - Usai mendengar kabar kematian La Baa, salah satu sandera Abu Sayyaf yang tewas saat baku tembak, pihak keluarga di Sulawesi Tenggara, meminta jenazah segera dipulangkan.

“Rencana dipulangkan (jenazahnya) kalau bukan satu minggu atau dua minggu. Saya bilang terlalu lama, kalau bisa secepatnya saja supaya bisa kita (segera) kuburkan di sini dan dia juga tenang,” kata Naiya, adik La Ba'a di rumahnya di Desa Kamelanta, Kecamatan Kapuntori, Buton, Kamis (1/10/2020).

Tewas saat terjadi baku tembak

Sementara itu, menurut Kementerian Luar Negeri, korban ditemukan usai terjadi baku tembak antara militer Filipina dengan kelompok Abu Sayyaf.

Lalu, pada Rabu (30/9/2020), pihak militer Filipina membawa jenazah La Baa ke Zamboanga dengan pesawat militer.

Seperti diketahui, Laki-laki berusia 32 tahun ini adalah salah satu dari lima WNI yang diculik sedang menangkap ikan menggunakan kapal kayu di perairan Lahad Datu, Malaysia, pada 16 Januari 2020.

WNI asal Buton, Sulawesi Tenggara, itu disandera bersama empat rekannya, yaitu Arsyad bin Dahlan (42), Arizal Kastamiran (29), Riswanto bin Hayono (27), dan Edi bin Lawalopo (53).

Kabar tersebut menjadi duka bagi keluarga La Baa. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan, pemerintah akan terus memantau kondisi empat sandera lainnya.

“Kita akan terus melakukan koordinasi dengan otoritas Filipina mengenai nasib empat sandera lainnya,” kata Retno.

(Penulis: Kontributor Baubau, Defriatno Neke | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief, Icha Rastika)

https://regional.kompas.com/read/2020/10/01/16300081/-kami-ingin-jenazah-dipulangkan-agar-dia-juga-bisa-tenang-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke