Salin Artikel

Mari Bantu Koestomo, Butuh Biaya Merawat Anak Sulungnya yang Lumpuh Sejak 8 Tahun Lalu

Ia merawat istrinya yang mengalami amyotrophic lateral sclerosis (ALS), penyakit sistem saraf yang melumpuhkan otot-otot dan memengaruhi fungsi fisik selama 19 tahun terakhir.

Siti Rodiyah meninggal pada Minggu (20/9/2020) malam. Koestomo merelakan kepergian istri tercintanya tersebut.

Namun, perjuangan Koestomo tak berhenti sampai di situ. Ia harus merawat anak sulungnya, Dwi Ayu Prasetya (28), yang juga menderita penyakit serupa.

Pasangan Siti Rodiyah dan Koestomo memiliki tiga anak, yaitu Dwi Ayu Prasetya (28), Rizky Subhi (23), serta Sevi Cahyani (19).

Gejala kelumpuhan yang dialami anaknya itu sama dengan Siti Rodiyah. Dwi mendadak terjatuh saat berjalan serta tangannya kehilangan kekuatan saat memegang sesuatu.

Berbekal kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) yang dia miliki, Koestomo membawa anaknya berobat ke RSUD Jombang maupun ke RS dr Soetomo Surabaya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, Dwi didiagnosis mengalami ALS, sakit yang juga diderita ibunya.

Upaya berobat yang ditempuh Koestomo tidak berhenti pada rumah sakit. Berbagai upaya non-medis coba dilakukan, tetapi tidak membuahkan hasil.

Dari waktu ke waktu kondisi anaknya terus melemah hingga akhirnya mengalami lumpuh sejak enam tahun lalu.

"Kalau dihitung sejak muncul gejala, sudah delapan tahun anak saya sakit dan lumpuh. Kalau ibunya, (sakit kemudian lumpuh) 19 tahun," ujar Koestomo kepada Kompas.com di rumahnya, Selasa (29/9/2020).

Sebelum istrinya meninggal, Koestomo merawat istri dan anaknya di rumah. Berbagai metode pengobatan dicoba untuk kesembuhan mereka.

Koestomo merawat mereka secara bergantian. Membersihkan tempat tidur, menyuapkan makanan, dan memandikan, menjadi tugas wajib Koestomo setiap hari.

Kompas.com menggalang dana untuk membantu Koestomo. Sumbangkan rezeki Anda untuk membantu meringankan Koestomo agar dapat hidup lebih baik. Klik di sini untuk donasi.

"Karena enggak bisa apa-apa, makan harus disuapi. Kalau ke kamar mandi harus digendong sampai selesai," ungkap Koestomo.

Selama bertahun-tahun merawat istri dan anaknya yang lumpuh, Koestomo tak jarang mendapati keduanya buang air di tempat tidur.

Didorong tanggung jawab dan kasih sayang terhadap istri serta anaknya, Koestomo tak segan membersihkan kotoran itu dengan tangan.

"Kadang-kadang ya buang air di tempat tidur. Saya sebenarnya orang yang gampang jijik. Tapi, sejak istri sakit, semua saya lakukan (membersihkan) sendiri, sudah biasa," kata Koestomo.

Menjalankan amanah

Sepeninggal sang istri, Koestomo memilih mendampingi anak-anaknya yang kian beranjak dewasa.

Selain itu, dia mengaku akan terus merawat Dwi Ayu Prasetya, putri sulungnya yang kini lumpuh.

"Ini amanah yang harus saya jalankan. Selama masih kuat, saya akan terus merawat anak saya," ujar Koestomo.

Dia mengungkapkan, Rizky Subhi, anak keduanya, saat ini bekerja sebagai buruh serabutan dengan penghasilan harian yang tidak pasti.

Adapun Sevi Cahyani, anak ketiga, saat ini duduk di kelas III sebuah madrasah aliyah di Kecamatan Jogoroto.

Sejak beberapa tahun terakhir, Koestomo merawat istri dan anak sulungnya yang lumpuh secara bergantian.

Selepas itu, dia beranjak ke Pasar Desa Bandung untuk bekerja sebagai tukang sepatu, sebelum akhirnya memilih berhenti bekerja pada tujuh bulan lalu.

Setelah istrinya meninggal dunia beberapa hari lalu, Koestomo kini berpikir bekerja kembali. 

"Ingin kerja lagi, tapi anak saya tidak bisa ditinggal. Rencana mau buka tempat reparasi sepatu di sini (di rumah)," ujar Koestomo.

Kompas.com menggalang dana untuk membantu Koestomo. Sumbangkan rezeki Anda untuk membantu meringankan Koestomo agar dapat hidup lebih baik. Klik di sini untuk donasi.

https://regional.kompas.com/read/2020/09/30/08054791/mari-bantu-koestomo-butuh-biaya-merawat-anak-sulungnya-yang-lumpuh-sejak-8

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke