Salin Artikel

Buntut Dangdutan di Tengah Pandemi, Pemkot Tegal Tutup Obyek Wisata dan Padamkan Lampu Jalan

Kebijakan yang diambil di antaranya mulai dari menata kembali keberadaan pedagang kaki lima (PKL), menutup obyek wisata, dan menutup sebagian akses jalan dan memadamkan sejumlah lampu penerangan jalan umum.

Wakil Wali Kota Muhamad Jumadi mengemukakan, upaya itu untuk membatasi atau memperketat ruang gerak masyarakat untuk menghindari kerumunan mengingat tren kenaikan kasus Covid-19 masih terjadi di Kota Tegal.

"Masyarakat harus paham. Kami semua berusaha menyadarkan semua saja, agar sama-sama menjaga Kota Tegal dari terjangan wabah. Karena sekarang (kasus) memang sedikit naik," kata Jumadi, kepada wartawan di Kantor Kecamatan Tegal Selatan, Minggu (27/9/2020).

Obyek wisata, kata Jumadi akan ditutup sementara mulai 1 Oktober mendatang.

"Obyek wisata mulai 1 Oktober kita close dulu. Tujuannya sama, untuk mengingatkan kembali pandemi belum berakhir," kata dia.

Menurut Jumadi, upaya untuk menekan kerumunan memang sedang dijalankan. Salah satu dengan menata PKL di sejumlah titik keramaian.

"Bukan dibubarkan. Namun ditertibkan dan ditata, karena jika tidak ditata akan terjadi kerumunan baru. Untuk itu kita berusaha mengetatkan kembali dengan semua ditata," imbuh Jumadi.

Sebelumnya, Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono mengatakan, sebagian tempat usaha seperti kafe juga akan ditutup sementara sampai situasi dirasa sudah aman.

"Arahan dari Pak Gubernur, Kota Tegal harus benar-benar safety. Di ruang publik yang ramai, lampu akan kita matikan, seperti alun-alun. Kemudian untuk obyek wisata juga akan kita tutup. Sebagian cafe ditutup sampai nanti aman," kata Dedy kepada wartawan.

Kepala Bidang Penerangan Jalan Umum (PJU) DPUPR Kota Tegal, Sudjatmiko mengatakan, pemadaman PJU di sejumlah kawasan ramai orang sudah dipadamkan saat malam hari sejak Sabtu (26/9/2020).


Salah satunya di kawasan Lapangan Kecamatan Tegal Selatan yang baru saja untuk gelaran konser dangdut Rabu (23/9/2020) lalu.

"Di pusat-pusat keramaian sementara kita padamkan. Komplek alun-alun, Lapangan Tegal Selatan dan Tegal Timur, dan masih bertahap ke lain menyesuaikan situasi. Karena kecenderungan penderita Covid-19 meningkat," terangnya.

Sebagai informasi, pemadaman PJU sebelumnya pernah dilakukan Pemkot Tegal sejak awal pandemi merebak hingga pemberlakukan isolasi wilayah dan PSBB.

Camat Tegal Selatan Sartono Eko Saputro menyampaikan, penutupan sebagian akses jalan dengan water barrier sudah dilaksanakan sejak Sabtu (26/9/2020).

Di antaranya di Jalan Teungku Cik Ditiro Tegal Selatan yang disiapkan untuk sterilisasi jalan yang membatasi agar tidak ada pasar tiban.

"Maksudnya untuk membatasi agar tidak ada pasar tiban. Sebab pasar tiban yang ada akan menimbulkan kerumunan dan mengganggu arus lalu lintas," tutur Sartono.

Sartono menjelaskan didahului Sabtu sore hari, pihaknya memberikan pengarahan pedagang untuk tidak berjualan di Lapangan Tegal Selatan dan diarahkan untuk berdagang menyebar agar tidak terkonsentrasi di satu titik.

"Kenapa dilakukan sterilisasi? Karena melihat situasi kondisi, di mana secara umum kota Tegal penderita naik dan antisipasi agar tidak meluas," jelas Sartono.

Kebijakan tersebut dengan bersinergi antara Pemerintah dan TNI Polri, dipadukan arahan pimpinan dan prakarsa dari Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam).

https://regional.kompas.com/read/2020/09/28/13161481/buntut-dangdutan-di-tengah-pandemi-pemkot-tegal-tutup-obyek-wisata-dan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke