Salin Artikel

Kesal E-KTP Tak Kunjung Jadi, Perempuan Ini Ngamuk Sambil Bawa Pisau

Perempuan tersebut kesal, gara-gara pembuatan e-KTP melalui jasa calo tak kunjung selesai.

Aksi seroang ibu tersebut terungkap setelah seorang saksi mata merekam video kejadian itu dan membagikannya di grup WhatsApp.

Budi Rahadian, salah seorang saksi mata yang sempat merekam aksi tersebut menceritakan, kejadian ibu-ibu mengamuk sambil membawa pisau di Kantor Disdukcapil tersebut terjadi pada Rabu (16/9/2020) siang.

"Saya sempat merekam kejadiannya, hanya tidak sampai tuntas karena memori HP habis," kata Budi saat dihubungi, Rabu (23/9/2020) malam.

Budi yang sehari-hari bekerja sebagai pengacara di salah satu kantor pengacara di Garut itu mengatakan, dirinya sempat mengajak ibu tersebut berdialog dan menanyakan penyebab ibu tersebut marah.

"Informasi yang saya terima dari ibu A, warga Kecamatan Wanaraja, dia membuat KTP dan KK meminta bantuan kepada seseorang berinisial W, tapi sudah lama tidak kunjung selesai," kata Budi.

Orang yang dimintai bantuan oleh sang ibu tersebut telah diberi uang untuk keperluan mengurus KTP dan KK.

Namun, setelah itu orang yang diduga calo tersebut sulit dihubungi lagi oleh sang ibu.

"Dari keterangan yang saya gali, orang berinisial W ini bukan pegawai Disdukcapil, bukan ASN, kemungkinan calo," kata Budi.

Menurut Budi, perempuan tersebut datang ke kantor Disdukcapil dengan membawa seorang anak kecil.

Dari dalam kantong yang dibawanya, ada tiga buah pisau dapur, tiga pisau cutter, satu gunting dan beberapa potong pakaian.

Dalam video berdurasi 24 detik yang direkam Budi, tampak seorang ibu yang mengenakan baju lengan panjang berwarna hijau dengan celana panjang warna senada, duduk di trotoar depan halaman Kantor Disdukcapil.

Di samping sang ibu, duduk seorang anak kecil.

Sambil duduk, si ibu tampak memainkan sebuah pisau dapur yang dibawanya dengan mengayunkan pisau tersebut menggunakan tangan kanannya.

Saat si ibu marah-marah, menurut Budi, tidak ada satupun petugas Disdukcapil yang mau mendekati, karena mungkin takut.

Budi pun menyarankan agar ibu tersebut meminta bantuan aparat desa untuk membuat KK dan KTP di kantor Kecamatan.

"Jadi si ibu saat datang bawa formulir isian untuk pembuatan KK dan KTP, saya sarankan ibu itu minta bantuan aparat desa saja dan memproses pembuatannya di kantor kecamatan," kata Budi.

https://regional.kompas.com/read/2020/09/24/06542121/kesal-e-ktp-tak-kunjung-jadi-perempuan-ini-ngamuk-sambil-bawa-pisau

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke