Salin Artikel

Biaya Rapid Test di Bandara Ngurah Rai Bali Turun Jadi Rp 85.000

BADUNG, KOMPAS.com - Biaya rapid test di 8 Bandara yang dikelola PT Angkasa Pura I, termasuk Bandara I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, turun menjadi Rp 85.000.

Sebelumnya, harga rapid test di bandara tersebut berkisar antara Rp 150.000 hingga Rp 200.000.

Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi mengatakan, penurunan ini untuk memudahkan para pengguna jasa yang akan melakukan perjalanan udara.

"Penurunan biaya rapid test di 8 bandara Angkasa Pura I bertujuan untuk mengurangi beban biaya perjalanan udara sehingga semakin memudahkan calon penumpang untuk melakukan perjalanan udara pada masa adaptasi kebiasaan baru," kata Faik Fahmi, dalam keterangan tertulis, Kamis (17/9/2020).

Ia mengatakan, hingga saat ini, rapid test masih menjadi salah satu syarat kelengkapan dokumen untuk melakukan perjalanan udara.

Hal ini sesuai dengan Surat Edaran Gugus Tigas Nomor 9 Tahun 2020 yang juga dirujuk oleh Kementerian Perhubungan.

Adapun 8 bandara tersebut adalah Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Bandara Internasional Yogyakarta, Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, Bandara Adi Soemarmo Solo, Bandara Sentani Jayapura.

Fahmi menuturkan, layanan rapid test di bandara Angkasa Pura I telah disediakan sejak akhir Juli lalu.

Layanan ini bekerja sama dengan berbagai klinik melalui kerja sama dengan salah satu anak perusahaan, Angkasa Pura Supports.

Menurutnya, Angkasa Pura I senantiasa menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19 di lokasi pelayanan rapid test di tiap bandara ini.


Para petugas diwajibkan untuk melakukan pemeriksaan suhu tubuh sebelum bertugas, menggunakan alat pelindung diri (APD) yang terdiri dari face shield, masker, sarung tangan, dan baju pelindung.

Selain itu, area layanan rapid test juga secara rutin dilakukan disinfeksi untuk memastikan kebersihannya.

Tidak hanya para petugas yang wajib menaati protokol kesehatan, begitu juga calon peserta rapid test.

Para calon peserta diwajibkan untuk mencuci tangan dan melakukan pengecekan suhu tubuh sebelum memasuki area pemeriksaan.

Penggunaan masker dan penerapan physical distancing juga dilakukan di area ini.

Selanjutnya calon peserta melakukan registrasi dengan membawa kartu identitas dan mengisi formulir yang sudah disediakan.

Setelah itu, para peserta rapid test dapat melakukan pemeriksaan kesehatan dengan dokter dan pengambilan sampel darah.

"Setelah selesai menjalani tes, para peserta diharap tetap berada di ruang tunggu sampai hasil rapid test keluar," kata dia.

https://regional.kompas.com/read/2020/09/17/09593591/biaya-rapid-test-di-bandara-ngurah-rai-bali-turun-jadi-rp-85000

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke