Salin Artikel

Mbah Riyem: Saya Tak Pernah Minta-minta, Bersyukur Bisa Jualan Kerupuk

Nenek penjual kerupuk lempeng berusia 80 tahun itu mengaku bersyukur diberi kesehatan, meski harus berjalan jauh menjajakan dagangan setiap hari.

“Kulo mboten nate nyuwun-nyuwun teng pundi-pundi (saya tidak pernah minta-minta kemana-mana). Kulo bersyukur diparingi kesehatan kaleh saget sadean (saya bersyukur diberi kesehatan dan bisa berjualan,” kata Mbah Riyem kepada Kompas.com.

Artinya, sudah 50 tahun Mbah Riyem berkeliling di jalanan untuk mencari penghidupan.

Setiap hari ia membeli kerupuk dari perajin untuk dijual kembali.

Mbah Riyem selalu berjalan kaki sambil menggendong keranjang dagangannya.

Ia biasanya lebih dulu menawarkan dagangan ke Pasar Winongo sebelum berkeliling Kota Madiun.

Setiap hari, nenek tersebut berjalan sekitar dua sampai tiga kilometer.

Fisiknya yang menua harus menahan terik matahari demi sesuap nasi.

Semenjak saat itu, Mbah Riyem tak mau menikah lagi.

Ia tinggal seorang diri di rumahnya Jalan Gajah Mada, Kelurahan Winongo.

"Kulo tumbas omah niku empun dangu (saya membeli rumah itu sudah lama),” kata Mbah Riyem.

Meski kerap menjalani hari yang sulit, Mbah Riyem berprinsip tak akan meminta-minta.

Ia lebih memilih berjalan kaki menyusuri Kota Madiun dan menjajakan kerupuk, daripada menjadi pengemis.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Solo, Muhlis Al Alawi | Editor : Dheri Agriesta)

https://regional.kompas.com/read/2020/09/09/18000081/mbah-riyem--saya-tak-pernah-minta-minta-bersyukur-bisa-jualan-kerupuk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke