Banyumas Zona Oranye, Rencana Pembukaan Sekolah Dibatalkan

Hal itu menyusul adanya peningkatan kasus terkonfirmasi positif virus corona (Covid-19), sehingga Banyumas berstatus zona oranye.

Bupati Banyumas Achmad Husein mengungkapkan, saat ini angka reproduksi efektif Covid-19 berada di kisaran angka 1,2 atau di atas standar WHO yaitu 1.

"Sudah enggak memungkinkan untuk pembelajaran tatap muka, otomatis dibatalkan. Kalau saya nerobos nanti saya yang disalahkan," kata Husein di Pendapa Sipanji Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa (8/9/2020).

Sebelumnya, Husein sempat memberikan lampu hijau untuk membuka sekolah, karena angka reproduksi efektif berada di bawah angka 1.

"Angka reproduksi efektif di bawah 1 hanya bertahan sekitar sembilan hari. Setelah itu naik lagi," ungkap Husein.

Padahal untuk dapat dinyatakan aman dari penyebaran Covid-19, angka reproduksi efektif harus di bawah angka 1 selama dua kali masa inkubasi atau sekitar 14 hari.

"Karena kalau reproduksi efektif di atas 1 bukan lagi hijau, tapi oranye, itu berisiko sedang. Kalau sedang, menurut saya sebaiknya jangan ada tatap muka dulu," ujar Husein.

Menurut Husein, pihaknya membatalkan rencana pembukaan sekolah karena khawatir terhadap keluarga siswa yang memiliki risiko tinggi terpapar Covid-19.

"Bukan masalah anaknya, kalau sekolah sih sehat-sehat saja, tapi kakek dan neneknya kalau pulang, atau gurunya yang mengajar," imbuh Husein.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Banyuma mengajukan izin pembelajaran tatap muka.

Hal itu menyusul adanya lampu hijau dari Bupati Banyumas Achmad Husein untuk membuka kembali sekolah setelah ditutup selama enam bulan akibat pandemi virus corona (Covid-19).