Profil Armuji, Calon Wakil Wali Kota yang Pernah 2 Kali Menjabat Ketua DPRD Surabaya

Armuji merupakan anggota DPRD Jawa Timur dari Fraksi PDI-P.

Armuji bukan orang baru bagi partai berlambang banteng itu. Pria kelahiran Surabaya itu pernah dua kali menjabat sebagai Ketua DPRD Surabaya, yakni pada 2003-2004 dan 2014.

Pada Pemilihan Legislatif 2019, Pria kelahiran 8 Juni 1965 itu mencoba bertarung di DPRD Jawa Timur dari daerah pemilihan Kota Surabaya.

Ia lolos dengan 136.208 suara.

Dengan perolehan tersebut, Armuji mengklaim menjadi peraih suara terbanyak lintas partai untuk level DPRD Jawa Timur.

Untuk Pilkada Surabaya, Armuji sudah memulai sosialisasi dengan memasang sejumlah baliho di beberapa titik di Surabaya.

Ia pun telah sejak lama menyandingkan namanya dengan Eri Cahyadi di sejumlah baliho yang dipasang. Ia juga mendaftar seabgai calon wakil wali kota Surabaya melalui DPD PDI-P Jawa Timur.

Awal Juli 2020, Armuji sempat putus asa melanjutkan perjuangannya menjadi calon wakil wali kota Surabaya. Ia merasa ada pihak yang menghalangi langkahnya.

Menurutnya, ada pengurus DPC PDI-P Surabaya yang menghalanginya untuk melakukan konsolidasi dengan relawan dan calon pemilihnya.

Armuji pun mengirimkan surat pengunduran diri sebagai calon wakil wali kota Surabaya.

Mundur dari pencalonan, Armuji mengaku ingin berkonsentrasi membantu masyarakat Surabaya yang kesulitan di tengah pandemi Covid-19.

Kemarin, Armuji kaget dengan pengumuman DPP PDI-P. Ia tak menyangka dipilih mendampingi Eri Cahyadi.

Eri merupakan birokrat yang dikenal dekat dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Kini, Eri menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya.

Armuji mengaku segera mundur sebagai anggota DPRD Jawa Timur.

"Sesuai regulasi yang berlaku, saya akan mundur dari anggota DPRD Jawa Timur, untuk berkonsentrasi di Pilkada Surabaya," kata Armuji usai deklarasi di Taman Harmoni Surabaya, Rabu (2/9/2020) sore.

Pasangan Eri Cahyadi-Armuji akan berhadapan dengan Machfud Arifin-Mujiaman yang diusung koalisi gemuk.

Koalisi itu berisi delapan partai yakni PKS, PKB, PPP, Partai Nasdem, Partai Golkar, Partai Demokrat, PAN, dan Partai Gerindra.