Salin Artikel

Puluhan Wartawan Sambangi Mapolres Brebes, Minta Kasus Pengeroyokan Diusut Tuntas

Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Brebes, Eko Saputro mengatakan, kedatangannya bersama rekan seprofesi untuk memberikan dukungan kepada polisi untuk segera mengusut tuntas kasus pengeroyokan dua wartawan.

"Kami bersama teman satu profesi wartawan datang untuk memberi dukungan dan mengapresiasi pihak kepolisian yang menyatakan sedang bekerja mengusut tuntas kasus penganiayaan ini," kata Eko, usai bertemu dengan Kasat Reskrim Polres Brebes.

Eko mengatakan, pihaknya mengecam keras tindakan premanisme terhadap wartawan yang tengah menjalankan profesinya.

"Kami berharap jangan ada lagi kasus yang menimpa rekan-rekan kami seperti ini," pungkas Eko.

Kasat Reskrim Polres Brebes AKP Agus Supriadi didampingi KBO Reskrim Iptu Triyatno mengatakan, akan bekerja keras untuk menuntaskan kasus tersebut.

Dalam sehari, pihaknya bahkan telah mengamankan dua orang terduga pelaku pengeroyokan yang masih dimintai keterangan tim penyidik.

"Dua orang sudah kita amankan dan dimintai keterangan, kita tunggu hasil pemeriksaan awal yang saat ini sedang dilakukan. Sehingga semua persoalan biar ada solusi dan penyelesaianya," kata dia.

Menurut Agus, terduga pelaku pengerotokan kemungkinan bisa bertambah jika berdasarkan hasil pengembangan mengarah ke terduga pelaku lainya.

Diberitakan sebelumnya, dua wartawan menjadi korban pengeroyokan oleh sekelompok orang saat bertugas melakukan peliputan di Balai Desa Cimohong, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Rabu (2/9/2020).


Informasi yang diterima Kompas.com, korban pertama bernama Agus Supramono wartawan Semarang TV bahkan harus dilarikan ke RSUD Brebes karena mengalami luka di kepala dan pelipis mata hingga harus dijahit.

Sementara korban lainnya, Eko Fidiyanto wartawan Radar Tegal hanya mengalami luka ringan dan kacamata yang dikenakannya pecah.

Akibat kejadian itu, kedua korban didampingi kuasa hukum dan rekan seprofesi kemudian melaporkan ke Polres Brebes.

Agus Pramono mengatakan, kasus penganiayaan bermula saat dia dan rekannya tengah liputan proses mediasi warga di Balai Desa Cimohong, Kecamatan Bulakamba, Brebes.

Saat itu digelar mediasi kasus dugaan perselingkuhan yang dilakukan Kepala Desa (Kades) setempat.

https://regional.kompas.com/read/2020/09/03/17105711/puluhan-wartawan-sambangi-mapolres-brebes-minta-kasus-pengeroyokan-diusut

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke