Salin Artikel

Petani Bakar Daun Tembakau karena Kesal, Ini Tanggapan Pemkab Probolinggo

Hal itu dilakukan menanggapi kekesalan petani yang mencabut daun tembakau dan membakar tembakau rajangan.

“Gudang-gudang tembakau di Kabupaten Probolinggo menghadapi situasi berbeda saat ini, kenapa ada yang sudah buka, kenapa masih ada yang tutup, serta kenapa memang tidak akan buka karena sudah pindah lokasi bisnis,” kata Yulius saat dihubungi Kompas.com, Selasa (1/9/2020).

Menurut Yulius, sebelum aksi pembakaran dilakukan, sejumlah gudang yang telah buka telah membeli tembakau dari petani dan tengkulak. Contohnya, gudang milik PT D yang telah buka dan membeli tembakau petani sejak awal Agustus.

Sedangkan sejumlah gudang yang belum buka mengaku masih mempersiapkan penerapan protokol kesehatan agar tak menjadi klaster penyebaran Covid-19.

Seperti PT GD yang tak bisa melayani pembelian tembakau karena masih mempersiapkan penerapan protokol kesehatan.

Sementara itu, PT SD yang masih menunggu konfirmasi waktu pembukaan gudang dari pusat. Karena, stok tembakau mereka masih tersisa 500 ton.

Adapun gudang milik PT BL memang telah tutup sejak dua tahun lalu.

Mereka mengalihkan fokus bisnis di luar Kabupaten Probolinggo sehingga tak membeli tembakau lokal. 


“Intinya, Pemkab sudah mengupayakan agar petani tembakau bisa terbeli. Untuk mengatasi persoalan ini dan mencari win-win solution, Rabu besok akan ada rapat dengar pendapat di kantor DPRD bersama para penanggung jawab gudang, asosiasi petani tambakau dan pihak Pemkab,” pungkas Yulius.

Sebelumnya diberitakan, sejumlah petani tembakau mencopot daun tembakau dan membakar tembakau rajangan karena kecewa gudang tembakau tidak segera dibuka.

Aksi itu terjadi di Desa Petunjungan, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Senin (31/8/2020).

Tohiruddin, petani setempat, bersama petani lainnya, mencabut daun tembakau dari sawah.

Terkait kekesalan petani yang membakar daun tembakau gara-gara gudang tidak buka, anggota Komisi II DPRD Kabupaten Probolinggo Wahid Nurahman menyebut, pihak gudang masih mempersiapkan diri karena Covid-19.

“Saya sudah menghubungi salah satu pihak gudang tembakau. Dalam waktu dekat akan dibuka. Memang sekarang agak ketat prosedur kesehataannya, karena wabah corona. Gudang tidak ingin jadi klaster baru penyebaran Covid-19 di Kabupaten Probolinggo,” kata Wahid, saat dihubungi Kompas.com, Senin (31/8/2020) malam.

https://regional.kompas.com/read/2020/09/01/21473901/petani-bakar-daun-tembakau-karena-kesal-ini-tanggapan-pemkab-probolinggo

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke