Salin Artikel

Klarifikasi RS Lira Medika soal Jenazah Covid-19 Tulari Keluarga

Hal itu untuk merespons pernyataan Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Karawang Acep Jamhuri bahwa RS Lira Medika tidak menerapkan protokol kesehatan dalam menangani pasien Covid-19.

Humas RS Lira Medika, Aditya Gilang mengatakan, hasil swab pasien yang dimaksud keluar setelah ia meninggal.

Meski begitu, pihaknya tetap menerapkan pedoman pencegahan dan pengendalian Covid-19 revisi 5. Pasien tersebut sebelumnya dirawat di rumah sakit tersebut.

"Kami senantiasa menerapkan protokol kesehatan," ujar Aditya kepada Kompas.com melalui telepon, Selasa (1/9/2020).

Setelah tahu pasien tersebut positif, pihaknya langsung melakukan tracing kepada warga yang mempunyai kontak erat dengan berkoordinasi dengan gugus tugas.

Gilang mengatakan, pihaknya sudah memberikan klarifikasi mengenai hal itu kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Gugus tugas sendiri telah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke RS Lira Medika.

"Kemarin sudah dilakukan sidak. Menurut sekda juga terjadi kesalapahaman mengenai penanganan pasien covid. Hal itu dikeluarkan setelah dilakukan sidak. Sementara kabar yang beredar saat ini, terjadi sebelum dilakukan sidak," ucapnya.

Gilang juga membantah Rumah Sakit Lira Medika melayani tes swab namun melimpahkan pasien positif Covid-19 ke puskesmas.

Ia menyebut pasien Covid-19 yang dirujuk karena tidak bisa ditangani oleh RS Lira Medika. Misalnya karena ruangan khusus pasien Covid-19 penuh.

"Pasien itu dirujuk ke rumah sakit rujukan Covid-19," ujar Acep yang juga Sekda Karawang itu.

Ia menyebut, RS Lira Medika sendiri menyiapkan 4 bed bagi pasien positif Covid-19 berstandar internasional dan 12 bed untuk pasien suspect atau probable.

Tak pakai protokol kesehatan

Sebelumnya, Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Karawang, Acep Jamhuri menyebut RS Lira Medika tidak menerapkan protokol kesehatan ketika salah satu pasien positif Covid-19 meninggal di rumah sakit itu.

Pasien itu kemudian dikebumikan dengan cara biasa oleh pihak keluarga, tanpa menggunakan protokol kesehatan.

"Akibat kelalaian tersebut beberapa anggota keluarga pasien yang meninggal ikut terpapar virus corona," ujar Acep, Senin (31/8/2020).

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Karawang Fitra Hergyana menyebut ada tiga orang yang positif Covid-19 dari klaster pasien tersebut.

Peristiwa itu terjadi dua minggu lalu. Gugus tugas pun langsung melakukan tracing kontak erat.

"Dengan pasien yang meninggal, ada tiga orang yang positif," kata Fitra.

https://regional.kompas.com/read/2020/09/01/12473881/klarifikasi-rs-lira-medika-soal-jenazah-covid-19-tulari-keluarga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke