Salin Artikel

"Binmas Saja Bergetar karena Hampir Juga Dia Kena Tembak"

KOMPAS.com - Jawad, ayah dari Anjas (23), warga Jalan Barukang 3, Kecamatan Ujung Tanah, Makassar, Sulawesi Selatan, yang menjadi korban diduga salah tembak polisi mengatakan, tidak tahu pasti bagaimana anaknya bisa terkena tembakan.

Dikatakan Jawad, peristiwa penembakan itu bermula setelah anaknya keluar minta izin untuk menginap di rumah temannya karena ingin ke tempat pelelangan ikan.

Kata Jawad, peristiwa tembakan tersebut terjadi sekitar pukul 01.30 Wita.

Saat peristiwa itu terjadi, sambung Jawad, dia sedang berada di dalam rumah, Namun, ia mengaku mendengar ada suara letusan senjata berkali-kali.

Sambung Jawad, berdasarkan informasi dari warga bahwa tembakan itu dilepaskan polisi.

"Saya juga tidak tahu ceritanya bagaimana karena yang korban 3 ini kena tembak," katanya saat berada di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.


Polisi baru berhenti menembak setelah diminta Binmas untuk tidak menembak lagi.

"Pas teriak Binmas, jangan menembak, baru berhenti menembak. Itu saja Binmas bergetar karena hampir juga dia kena tembak," ujarnya.

"Pas sudah berhenti baru dikejar sama warga. Tidak ada perang, cuma tiba-tiba saja," sambugnya.

Akibat peristiwa itu, Anjas yang diduga mengalami luka tembak di bagian kepala meninggal dunia usai sebelumnya dinyatakan kritis di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

"Iye meninggal. Kami sementara ke sana koordinasi dengan rumah sakit untuk dibawa ke rumah korban," kata Kapolres Pelabuhan Makassar AKBP Kadarislam, saat dihubungi via telepon, Minggu (30/8/2020) sore.

Dalam insiden tersebut, Kadarislam belum bisa memastikan apakah ada unsur kesengajaan dalam peristiwa penembakan itu.

Namun, ia membenarkan jika polisi yang melakukan tembakan peringatan tersebut menggunakan senjata tajam.

"Dugaan sementara salah tembak. Iya (pakai) peluru tajam," ungkapnya.


Kadarislam menjamin transparasi pemeriksaan terhadap polisi yang diduga terlibat dalam penembakan tersebut.

Apalagi, keluarga korban saat ini keberatan atas peristiwa yang menimpa anaknya.

"Korban sudah kami temui dan keluarganya. Kami tetap transparan kalau ada anggota yang salah itu tetap akan kami tindak," ujarnya.

Setelah insiden tersebut, sebanyak enam polisi diperiksa oleh Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sulsel.

Keenam polisi itu berasal dari Polsek Ujung Tanah dan Polres Pelabuhan Makassar.

"Ada enam yang masih diperiksa di Propam," katanya.


Lanjutnya, bisa saja jumlah anggota polisi yang diperiksa di Propam atas peristiwa penembakan ini bertambah.

Sebelumnya diberitakan, tiga pemuda di Jalan Barukang, Kecamatan Ujung Tanah, Makassar, dilarikan ke rumah sakit usai menjadi korban penembakan polisi, Minggu (30/8/2020) dini hari.

Tiga pemuda yang mengalami luka tembakan tersebut ialah Anjas (23), Iqbal (22), dan Amar (18).

Anjas kini masih kritis setelah mengalami luka tembak di kepala.

Sementara Iqbal dan Amar mengalami luka tembak di bagian betis. Ketiganya kini masih dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

 

(Penulis Kontributor Makassar, Himawan | Editor Farid Assifa, Robertus Belarminus)

https://regional.kompas.com/read/2020/08/30/19323171/binmas-saja-bergetar-karena-hampir-juga-dia-kena-tembak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke