Jenazah anak kedua dari lima bersaudara ini diketahui tiba di Tanjunguban, Kabuoaten Bintan sekitar pukul 13.30 WIB, Kamis (27/8/2020) siang kemarin melalui Pelabuhan Bulang Linggi, Tanjunguban, Bintan.
Dimana jenazah Firman ini dibawa ke Tanjunguban, Kabupaten Bintan dari Malaysia menggunakan speedboat (SB) Superamin.
Jenazah dijemput ayah
Kapolsek Bintan Utara Kompol Arbaridi Jumhur mengatakan usai tiba di Bintan, jenazah langsung dibawa ke rumah duka di Kampung Bugis, Tanjunguban, Kabupaten Bintan.
Dan kemudian dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Bugis, Tanjunguban, Kabupaten Bintan.
“Proses penjemputan dipimpin orangtua almarhum, Syukri (60), dengan menggunakan ambulans,” kata Arbaridi melalui telepon, Jumat (28/8/2020).
Sejauh ini, tambah Arbaribi pihak keluarga sudah ikhlas dengan kejadian ini.
Kendati demikian kedepan diharapkan hal serupa tidak terjadi lagi, khususnya terhadap warga Bintan.
Rampas senjata aparat, sehingga ditembak
Sebab hingga kini kedua teman almarhum, yakni Udin dan Maidin masih berada di Malaysia dan ditahan untuk menjalankan proses hukuman atas apa yang mereka lakukan.
Sebelumnya berdasarkan keterangan orangtua, korban meninggalkan rumahnya di Kampung Bugis sekitar pada Minggu (23/8/2020) malam, bersama dua orang temannya.
Adapun, kepergian Firman ke Malaysia untuk bisnis dan mengantar pesanan burung murai.
sekira pukul 04.30 WIB, Senin (24/8/2020) speedboat mereka dihentikan aparat dari Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) di perairan Malaysia.
Berdasarkan rilis KJRI Johor Baharu, korban sempat melawan dan berupaya merampas senjata aparat hingga terjadi penembakan yang menyebabkan korban meninggal.
https://regional.kompas.com/read/2020/08/28/14215051/warga-bintan-ditembak-mati-di-malaysia-dikebumikan-di-tanjunguban