Sudah 24 Kali Tes Swab, Pasien di RSUD Wates Masih Positif Covid-19

KULON PROGO, KOMPAS.com – Satu pasien positif Covid-19 telah menjalani perawatan lebih dari dua bulan di RSUD Wates, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pasien menjalani isolasi di RSUD Wates dari tanggal 20 Juni 2020.

“Sekarang sudah memasuki perawatan pada hari ke-65. Evaluasi dari uji swab masih positif. (Swab) sudah 24 kali,” kata Humas Tim Penanganan Covid-19 RSUD Wates Albertus Sunuwata Tri Prasetya (Dokter Sunu) via pesan singkat, Selasa (25/8/2020) malam.

Pasien yang paling lama ini tidak menunjukkan gejala klinis baik batuk, pilek, demam apalagi sesak.

Bila merujuk pada laporan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo, pasien terlama adalah KP 13 yang masuk RSUD pada 20 Juni 2020.

Ketika itu, Gugus Tugas merilis tiga kasus baru Covid, yakni KP 13, KP 14 dan KP 15.

KP 13 merupakan pasien satu keluarga dengan KP 12, perempuan (49) dan KP 14, laki-laki (50).

Mereka bertiga berasal dari Kapanewon Temon, terkait dengan kontak pedagang ikan asal Desa Jogoboyo, Kabupaten Purworejo, yang menjalani isolasi mandiri karena positif Corona.

Pedagang ikan Jogoboyo telah dinyatakan sembuh sejak lama.

Kemudian KP 12 dan KP 15 dinyatakan sembuh setelah menjalani 11 hari perawatan atau pada 28 Juni 2020.

Sementara KP 14 yang masuk RSUD Wates bersama dengan KP 13 sembuh pada 16 Juli 2020.

Kasus Covid-19 Kon Progo sendiri telah mencapai 68 kasus sampai Selasa kemarin.

Jumlah itu termasuk dua kasus positif terbaru yang terkonfirmasi pada Selasa sore, yakni KP 67, laki-laki, domisili Temon dan KP 68, perempuan, 25 tahun, asal Lendah.

Dari total kasus itu, sebanyak 36 KP dinyatakan sembuh, 30 masih menjalani perawatan, dan dua meninggal dunia.

Penyebaran Covid-19 juga semakin banyak di sembilan dari 12 kapanewon yang ada.

Hanya Kapanewon Kalibawang dan Girimulyo yang belum pernah mencatat kasus Covid-19.

Sementara untuk Kapenewon Samigaluh tidak mengalami penambahan kasus sejak Mei 2020.

Peningkatan pasien menyolok pada Kapanewon Temon yang mencatat 10 kasus dengan tujuh masih dirawat.

Kapenewon Lendah kini mencatat kumulatif 16 kasus dengan enam di antaranya masih dalam perawatan.

Sedangkan Kapenewon Sentolo yang mencatat 16 kasus dengan delapan dirawat, dan dua orang meninggal dunia.