Salin Artikel

Staf KPU Yahukimo yang Dibunuh: Aku Takut Mah, Takut

KOMPAS.com - Beberapa bulan sebelum meninggal, staf Komisi Pemilihan Umum Yahukimo, Papua, Henry Jovinski (25), pernah pulang ke kampung halaman akibat ada gangguan keamanan.

Ibunda Henry, Vivin Monika mengatakan, anaknya sempat menyaksikan peristiwa pembakaran kantor KPU setempat.

"Kata dia panah berterbangan, kantor dibakar, laptopnya dibanting. Dia pulang ke sini memang tanpa izin. Di rumah tiduran dia ngringkuk, 'aku takut Mah takut'. Kejadiannya enam atau tujuh bulan sebelum ini," kata Vivin usai menerima tali asih dari KPU di Desa Kedungmalang, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Jumat (21/8/2020).

Sang anak juga mengaku pernah ketakutan, diludahi saat beli handuk.

Namun selang beberapa waktu, Henry kembali ke Papua karena dipanggil oleh kantor. Menurut pengakuan Henry, kata Vivin, selama bekerja kerap ditanya asal usulnya oleh orang tidak dikenal.

"Sering ditanya 'kamu orang mana', dia tinggi, putih, namanya juga Henry Jovinsky, orang mana, orang mana, sering (ditanya) gitu di sana. Kalau tahu begitu, mending enggak usah berangkat lagi ke sana, mending kerja di Banyumas jadi apa saja," kata Vivin.

Namun menurut Vivin, anaknya selalu meyakinkan orangtuanya bahwa kondisinya baik-baik saja.

"Bodohnya saya tidak melaporkan, karena Henry menutup akses, enggak ada nomor HP teman dan rekan KPU mana pun. Saya pernah minta supaya dikasih nomor HP temannya, tapi tenang saja katanya," ujar Vivin. 

Diberitakan sebelumnya, keluarga menuntut kasus pembunuhan terhadap staf KPU Yahukimo, Papua, Henry Jovinski (25) asal Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, diusut tuntas.

Ibu korban, Vivin Monika (53) menilai pembunuhan terhadap anak pertama dari dua bersaudara itu telah direncanakan.


(Kontributor Banyumas Fadlan Mukhtar Zain)

https://regional.kompas.com/read/2020/08/21/18064191/staf-kpu-yahukimo-yang-dibunuh-aku-takut-mah-takut

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke