Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Pasien Corona yang Meninggal Alami Happy Hypoxia | Kiai NU dan Istri Wafat di Hari Yang sama

Menurut Bupati Banyumas Achmad Husein, tiga pasien tersebut alami Happy Hyhpoxia.

Sementara itu di Bantaeng, seorang kiai NU, Idrus Makkawaru (76) meninggal dunia satu jam setelah sang istri wafat.

Sebelum meninggal, Idrus sempat menuntun istrinya Sitti Saniah Haruna (74) mengucapkan kalimat syahadat sebelum ia meninggal dunia.

Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca Kompas.com dan berikut lima berita populer nusantara selengkapnya:

"Sebagai orangtua, kami sangat bangga karena ada wajah anak kami dalam uang kertas pecahan Rp 75.000," ungkap Telly di Kupang, Selasa (18/8/2020).

Telly menyebut uang tersebut akan menjadi sejarah dari generasi ke generasi.

"Kami orangtua sangat bangga dan terlalu bersyukur karena anak kami sudah terpilih dan ada fotonya di dalam pecahan uang yang diluncurkan dalam rangka memperingati kemerdekaan Indonesia yang ke-75 kali ini," ujar Telly.

Ia bercerita terlibatnya sang anak berawal sejak setahun lalu. Saat itu Ananda terpilih mewakili Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTT.

Pada 7 Agustus 2019, perwakilan Perum Peruri datang ke Kupang untuk memotret anaknya. Saat itu Telly sempat menanyakan tujuan pemotretan tersebut.

"Waktu itu, kami belum tahu tujuan pemotretan itu untuk apa karena katanya rahasia," ujarnya.

"Kalau saya komunikasikan dengan dokter paru-paru, namanya adalah happy hypoxia," kata Bupati Banyumas Achmad Husein saat peresmian Laboratorium Covid-19 Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa (18/8/2020).

Happy hypoxia, kata Husein, merupakan gejala baru. Di mana para penderita Covid-19 tidak merasakan gejala seperti pada umumnya. "Orangnya kelihatannya gembira-gembira saja, enggak ada batuk, pilek, panas, tetapi saturasi oksigen yang ada di dalam darah ini lama-lama turun," ungkap Husein.

Husein mengatakan, saturasi oksigen yang normal di atas angka 90 persen.

"Ini (orang yang mengalami happy hypoxia) turun di bawah 90, turun, turun, turun 80, sampai kemudian 75. Kalau sudah begitu (orangnya) langsung ngos-ngosan dan tidak sadarkan diri," jelas Husein.

Sang kiai sempat menuntun istrinya, Sitti Saniah Haruna (74) untuk mengucapkan kalimat syahadat hingga ia juga ikut meninggal berselang 1 jam kemudian.

Kepala Kementerian Agama Kabupaten Bantaeng, Muhammad Yunus mengatakan, Sitti Saniah Haruna meninggal sekitar pukul 20.00 Wita . Sementara Kiai Idrus meninggal pukul 21.30 Wita.

"Kiai saat itu menuntun istri, setelah itu meneteskan air mata. Sejam kemudian beliau juga meninggal," kata Yunus, saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (19/8/2020).

Usai shalat shubuh, jenazah pasangan suami istri itu dibawa ke Bantaeng. Selanjutnya  jenazah disalatkan di Masjid Tua Bantaeng.

Keduanya dimakamkan setelah shalat Zuhur di Taman Pemakaman Umum (TPU) Letta, Jl Dr Ratulangi, Kelurahan Letta, Kecamatan Bantaeng, Senin (17/8/2020) siang.

Korban adalah Serda Rusdi prajurit Anggkatan Darat (AD) yang betugas sebagai Bintara Pembina Desa (Babinsa) di Desa Eemokolo, Bombana dari Koramil 1413 Buton.

Jasad korban pertama kali ditemukan oleh warga Desa Eemokol bernama Audi yang hendak pergi ke kebunnya sekitar pukul 06.00 Wita.

Saat ditemukan kondisi korban cukup aneh. Pasalnya, pria tersebut tergantung dengan tangan terikat ke belakang.

Di lokasi kejadian juga ditemukan barang bukti berupa tas loreng, topi loreng, dan motor Scorpion warna hitam dengan nomor polisi DD 4458 IT.

Pria tersebut adalah M 929) warga Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo. Sedangkan bocah perempun di video tersebut adalah anak tirinya yang masih berusia 12 tahun.

“Ulah ayah tiri korban baru terungkap setelah beredar video cabul yang viral diperankan seorang pria dan anak perempuan di bawah umur,” ungkap Kasat Reskrim Polres Ponorogo, AKP Hendi Septiadi, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (18/8/2020) malam.

Pelaku mengakui pvideo tersebut diambilnya sendiri saat sedang mencabuli anaknya.

Video tersebut menjadi viral setelah sempat diberikan kepada salah seorang temannya.

Hendi menjelaskan modus pelaku mencabuli korban adalah awalnya diajak menonton video porno.

Setelah korban terangsang, pelaku merayu dan mengajak melakukan perbuatan bejat tersebut di rumahnya. Pencabulan tersebut teryata sudah dilakukan sejak 8 bulan terakhir.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Fadlan Mukhtar Zain, Nurwahidah | Editor: Rachmawati, Teuku Muhammad Valdy Arief, Khairina, Candra Setia Budi, Setyo Puji)

https://regional.kompas.com/read/2020/08/20/05450061/-populer-nusantara-pasien-corona-yang-meninggal-alami-happy-hypoxia-kiai-nu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke