Kisah Pendaki Wawan, Rayakan HUT Kemerdekaan di Gunung Bawakaraeng, Hipotermia dan Meninggal

Wawan meninggal ketika merayakan HUT ke-75 RI pada Senin (17/8/2020) di Gunung Bawakaraeng.

Ia diduga mengalami hipotermia.

Sebelum berangkat, Wawan sempat mengantarkan ibunya ke kebun.

Kemudian kepada ibunya, Wawan berpamitan untuk pergi mendaki.

"Memang anak saya itu tidak pamit (pada ayahnya) saat mau pergi mendaki. Hanya pamit sama ibunya," tutur Hafis, Selasa (18/8/2020).

Wawan, kata Hafis, diketahui mendaki dengan membawa sepatu sang ayah.

"Sata pulang di rumah dan mencari sepatu dinas ternyata sudah tidak ada. Dan sepatu itu dipakai Wawan untuk pergi mendaki," ujar dia.

Orangtua tak menyangka, putra mereka akan kembali dalam keadaan tak bernyawa.

Diduga alami hipotermia, sempat menolak diajak turun

Humas Basarnas Hamsidar menceritakan, Wawan mulai melakukan pendakian pada 12 Agustus 2020 bersama sembilan rekannya.

Basarnas kemudian mendapatkan laporan adanya seorang pendaki gunung yang mengalami hipotermia di pos 9, Minggu (16/8/2020). Pendaki itu tak lain adalah Wawan.

Tim SAR, kata Hamsidar, segera bergerak memberi pertolongan pada Wawan hingga kondisinya membaik.

Namun ketika itu, Wawan menolak diajak turun.

"Setelah Wawan membaik dari hipotermia dan akan dibawa turun oleh tim gabungan Wawan menolak, dan besok Senin baru mau turun dari gunung," kata Hamsidar.

Pihaknya saat itu telah membuatkan pernyataan jika pendaki Wawan tidak bersedia dibawa turun.

Tim gabungan pun kemudian melakukan evakuasi.

Melansir Kompas TV, Wawan dievakuasi dari pos 10. Medan yang terjal membuat para petugas harus berhati-hati saat membawa turun jenazah Wawan.

Keluarga Wawan menerima kabar duka itu di hari peringatan kemerdekaan, Senin (17/8/2020), sekitar pukul 15.00 WIB.

Teman Wawan mendatangi rumah almarhum untuk menyampaikan apa yang terjadi.

Ketika menerima kabar tersebut ibunda Wawan pingsan.

Jenazah tiba di rumah duka sekitar pukul 21.00 Wita untuk selanjutnya dimakamkan.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Bulukumba, Nurwahidah | Editor : Dony Aprian), Kompas TV