Salin Artikel

Cerita Risma Tolak Tawaran Jadi Menteri Jokowi demi Warga Surabaya...

Tapi, Risma menolak tawaran itu. Ia memilih melanjutkan tugasnya sebagai Wali Kota Surabaya.

Risma ingin menepati janji kampanyenya untuk membuat warga Surabaya lebih sejahtera. Risma pun memutuskan menyelesaikan masa jabatannya di Surabaya.

"Saya ingin menyampaikan, kenapa saya masih bertahan jadi wali kota. Karena, tujuan saya (ingin) warga Surabaya lebih sejahtera," kata Risma saat meresmikan lapangan olahraga di Tambak Asri, Krembangan, Surabaya, Minggu (16/8/2020).

Pamit

Risma juga kembali berpamitan kepada warga Surabaya. Sebab, masa jabatannya sebagai wali kota tak sampai satu tahun lagi.

"Bapak ibu sekalian, saya ingin menyampaikan bahwa enggak sampai satu tahun saya selesai jadi wali kota. Saya Februari (selesai menjabat), saya mohon pamit bapak ibu sekalian," kata Risma.

Dalam kesempatan itu, Risma berpesan kepada warga agar tidak menyia-nyiakan waktu yang diberikan Tuhan dalam kehidupan.

Ia pun tak ingin menyia-nyiakan waktu yang diberikan Tuhan untuk mengabdikan diri bagi seluruh warga Kota Surabaya, sampai masa jabatannya berakhir.

"Jadi bapak-ibu sekalian, mohon maaf saya belajarnya dari Alquran, sampai ada surat Al 'Asr, demi waktu. Karena waktu itu pemberian Tuhan yang tidak akan terulang kembali. Jadi jangan menyia-nyiakan waktu," ucap Risma.

Rencana di tahun terakhir

Risma sejatinya sudah punya rencana untuk satu tahun terakhir kepemimpinannya sebagai wali kota. Ia hendak memotivasi wargnya agar tak menyerah dalam kondisi apapun.


Tapi, rencana itu terkendala pandemi Covid-19. Karena kondisi mulai membaik, Risma turun ke lapangan merealisasikan rencana itu.

Hal itu terlihat saat peresmian di Rusunawa dan peresmian lapangan olahraga Tambak Asri, Risma terus memotivasi warganya, terutama anak-anak Surabaya supaya tidak pernah menyerah.

"Tujuan saya memang untuk membangun motivasi, karena tidak ada gunanya saya bangun Surabaya bagus-bagus, tapi manusianya tidak mendapatkan apa-apa," ucap Risma.

Oleh karena itu, ia terus memotivasi warganya untuk terus berjuang dan bergerak supaya tidak menjadi penonton di kotanya sendiri.

Bahkan, ia meminta anak-anak Surabaya untuk terus berjuang dan bekerja keras supaya sukses dan berhasil di kemudian hari.

"Kalian semua berhak sukses dan berhak berhasil. Sekarang, jangan lagi bilang saya hanya anaknya tukang becak dan sebagainya, meskipun anaknya tukang becak, kalian masih bisa berhasil, asalkan kalian mau bekerja keras. Tidak ada yang tidak mungkin bagi Tuhan, asalkan kalian mau," ujar dia.

(KOMPAS.com - Kontributor Surabaya Ghinan Salman, Editor: Khairina)

https://regional.kompas.com/read/2020/08/18/11313801/cerita-risma-tolak-tawaran-jadi-menteri-jokowi-demi-warga-surabaya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke