Salin Artikel

Detik-detik Ambulans Tak Diberi Jalan Saat Bawa Pasien Kritis, Setibanya di RS Meninggal Dunia

KOMPAS.com - Sebuah mobil kijang di Garut, Jawa Barat, diduga tak memberikan jalan kepada ambulans milik Puskesmas Leles yang akan merujuk seorang pasien kritis ke RSUD dr Slamet.

Akibat ulah pengemudi mobil kijang di jalan itu, pasien yang diketahui seorang anak berusia 6 tahun akhirnya meninggal dunia karena terlambat mendapat pertolongan medis.

Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (14/8/2020).

Pengemudi ambulans Puskesmas Leles, Damis Sutendi mengatakan, insiden itu terjadi di kawasan Pasir Bajing, Kecamatan Banyuresmi.

Meski saat itu relawan yang mengawalnya sudah meminta untuk menepi, namun pengendara mobil kijang tersebut terus tancap gas dan tak mau memberikan jalan.

"Dia malah di depan terus walau relawan yang mengawal pakai motor sudah minta jalan," katanya kepada wartawan, Minggu (16/8/2020).

Ulah pengemudi mobil kijang yang tak memberikan jalan itu hingga terjadi beberapa kilometer.

Mobil kijang akhirnya mau menepi di kawasan Tarogong setelah dipepet oleh relawan hingga ke pinggir jalan.

Akibat insiden itu, pasien yang dibawanya akhirnya terlambat tiba ke RSUD dr Slamet, Garut.

Pasien yang mengalami pendarahan akibat terjatuh itu akhirnya meninggal dunia, meski sempat mendapat perawatan medis.

"Semoga tidak ada lagi kejadian serupa, cukup ke pinggir saja sebentar, beri jalan agar pasien bisa cepat dapat perawatan," katanya.

Pengakuan relawan

Salah seorang relawan yang ikut mengawal mobil ambulans itu adalah Muhammad Fauzi (20).

Saat dikonfirmasi wartawan, Fauzi mengatakan awalnya laju ambulans itu berjalan normal.

Namun setibanya di kawasan Tutugan Leles, ada mobil kijang yang tak mau memberikan jalan.

Akibatnya, mobil ambulans tak bisa melaju cepat karena terhalang.

Mengetahui hal itu, dirinya sempat berusaha meminta pengemudi mobil kijang itu untuk memberikan jalan.

Namun upaya yang dilakukan itu ternyata tidak diindahkan. Bahkan mobil tersebut tak memberikan jalan hingga beberapa kilometer.

"Dia keukeuh enggak mau ngasih jalan," katanya.

Karena kondisi pasien saat itu diketahui sedang kritis, akhirnya ia memaksa mobil kijang itu untuk menepi dengan cara memepetnya.

Ambulans dan mobil Kijang itu baru berpisah di Bundaran Alun-alun Tarogong. Mobil Kijang berbelok ke Jalan Suherman, sedangkan ambulans berbelok ke Jalan Cimanuk.

"Saat tiba di RSUD, pasiennya saya lihat masih ada (belum meninggal), sempat ditangani petugas juga," katanya.

Polisi buru pengemudi mobil kijang

Terpisah, Kasatlantas Polres Garut AKP Asep Nugraha mengatakan, saat ini sudah menurunkan sejumlah personel untuk memburu pengemudi mobil kijang tersebut.

"Anggota sudah diturunkan mencari pengemudinya, kalau informasi awal dari plat nomor, memang mobilnya dari wilayah Sumedang," katanya.

Terkait dengan insiden itu, Asep mengatakan pengemudi mobil kijang dapat dijerat Pasal 287 Ayat 4 Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan.

Dalam aturan itu, mobil ambulans wajib diprioritaskan di jalan raya setelah mobil pemadam kebakaran.

Penulis : Kontributor Garut, Ari Maulana Karang | Editor : Khairina

https://regional.kompas.com/read/2020/08/17/19124911/detik-detik-ambulans-tak-diberi-jalan-saat-bawa-pasien-kritis-setibanya-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke