Salin Artikel

Fakta 150 TNI Dikirim ke Poso, Punya Kemampuan Intel dan Tempur, Buru Kelompok Teroris MIT

Ratusan TNI itu kemudian akan bertolak menuju Poso.

Mereka datang untuk memperkuat Satgas Tinombala dalam memburu kelompok sipil bersenjata di Poso.

Hal itu dilakukan lantaran belum sepenuhnya anggota kelompok sipil bersenjata ini ditangkap.

Hingga saat ini, terpantau masih ada sekitar 12 sampai 14 orang pimpinan Ali Kalora di Pegunungan Poso.

Bergabungnya pasukan TNI AD bertujuan untuk ikut serta memburu kelompok Mujahidin Indonesia Timur yang saat ini masih bergerilya di pegunungan Poso.

Prajurit terbaik, memiliki kemampuan intel dan tempur

Komandan Korem 132 Tadalako Brigjen TNI Farid Makruf menjelaskan, pasukan ini adalah pasukan terpilih.

Mereka memiliki kemampuan intel dan tempur.

"Mereka pernah bertugas di Papua, Aceh dan juga Timor-Timur (sekarang Timur Leste)," kata Farid, Sabtu (15/8/2020).

"TNI nanti akan bergabung dengan Brimob untuk melakukan pengejaran dan penindakan terhadap kelompok teroris di Poso di atas gunung," kata dia.

Mereka akan membagi peran untuk menjalankan misi.

"Tentunya nanti ada yang bekerja di bawah seperti Babinsa, Bhabinkamtibmas kita, kemudian di penyekatan-penyekatan itu nanti akan kita bagi," tutut Kapolda.

Pelibatan TNI dalam operasi ini diharapkan bisa mengakhiri kasus terorisme yang sudah terjadi selama 20 tahun ini.

"Itu yang jadi pemikiran kita (pelibatan TNI). Kepada kelompok teroris pilihannya mati atau menyerahkan diri," tandas Kapolda.

Ia yakin, jumlah personel TNI untuk memperkuat Satgas Tinombala dinilai cukup memburu sisa-sisa kelompok MIT.

"Saya optimis," kata Kapolda.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Palu, Erna Dwi Lidiawati | Editor: Farid Assifa, Khairina, Teuku Muhammad Valdy Arief)

https://regional.kompas.com/read/2020/08/16/05551581/fakta-150-tni-dikirim-ke-poso-punya-kemampuan-intel-dan-tempur-buru-kelompok

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke