Salin Artikel

Anak Korban Pemerkosaan hingga Hamil Dirawat di Panti Asuhan

NUNUKAN, KOMPAS.com – VR (6), anak dari IN, korban pemerkosaan hingga hamil di Nunukan, Kalimantan Utara, kini dirawat di Panti Asuhan Aisyiyah Ruhama.

Saat Kompas.com mengunjunginya, VR menyambut dengan salam dan terus tersenyum.

Sekretaris Lembaga Kesejahteraan Anak (LKSA) Ruhama, Asrina mengatakan, selama dalam perawatan kondisi VR tampak bergembira.

Biasanya, ia hanya berteman ibu dan adiknya yang masih berusia 3 bulan.

Ia kini mudah bergaul dengan siapa saja dan akrab dengan semua orang.

"Kalau sama ibunya, dia pasti melihat ibunya ketika ada siapa saja yang mendekat, memang mereka tidak bisa dipisahkan," ujar Asrina kepada wartawan, Jumat (13/08/2020).

Asrina menambahkan, selama sepekan terakhir VR juga mendapat pelajaran yang diberikan para pembimbing di LKSA Ruhama.

"Daya tangkapnya bagus, dia anaknya tumpis (gemar cerita), dan selama kami rawat di panti asuhan ini, dia sama sekali tidak terlihat ada keanehan meski dibesarkan oleh ibunya yang kondisinya memprihatinkan," katanya.

Untuk membawa VR, kata dia, butuh pendekatan khusus dan membicarakan masa depan anaknya kepada IN.

Kendati demikian, ketika lebih dua jam berpisah emosi IN sulit terkontrol dan terus berusaha mencari keberadaan sang anak.

"Kita antar pukul 07.00 nanti kita pulangkan pukul 10.00 Wita. Kalau terlalu lama tidak lihat anaknya kita khawatir dia pergi dari RPTC mencari anaknya sambil membawa bayinya," katanya.

Diberitakan sebelumnya, IN (35), perempuan penderita ODGJ di Nunukan, Kalimantan Utara, diperkosa secara bergantian hingga hamil dan melahirkan.

"Dia kejiwaannya terganggu, dia juga korban asusila dari sejumlah orang yang tega memanfaatkan kondisinya, sampai hamil mereka buat, kasihan," ujar Sekretaris Dinas Sosial Nunukan Yaksi Belaning Pratiwi, Selasa (4/8/2020).

Ironisnya, para pelaku pemerkosaan melampiaskan nafsu bejatnya di hadapan anak IN.

"Dan perbuatan itu dilakukan dengan disaksikan anaknya, itu sangat mengerikan, sang anak kami tanya juga bercerita apa yang dilihatnya, ada banyak yang melakukan itu disaksikan si anak, ini menjadi bahan pemikiran kami," katanya.

IN selama ini tidur di eks bangunan imigrasi lama yang usang dan tidak terpakai.

Terkadang ia akan berjalan kaki menuntun anaknya untuk bermain-main ke pantai dan beristirahat di kapal-kapal kayu rusak yang tidak lagi digunakan pemiliknya.

"Jadi di dua lokasi itu dia dipaksa melayani orang orang jahat hidung belang, dalam kondisi anak di situ juga. Kami ambil dia saat sudah hamil dan kami tempatkan di RPTC, kami hanya jamin makannya," ujar Yaksi.

https://regional.kompas.com/read/2020/08/14/21472281/anak-korban-pemerkosaan-hingga-hamil-dirawat-di-panti-asuhan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke