Salin Artikel

Lima Bulan Zona Hijau, Mahakam Ulu Catat Kasus Pertama Positif Corona

SAMARINDA, KOMPAS.com – Kabupaten Mahakam Ulu di Kaltim melaporkan satu kasus positif Covid-19 untuk pertama kalinya, setelah hampir lima bulan mempertahankan zona hijau atau nihil kasus.

Kepala Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKP2KB) Mahakam Ulu, drg Agustinus Teguh Santoso menuturkan pasien tersebut dinyatakan positif Covid-19 setelah kembali dari Demak, Jawa Tengah, mengantar istri pada Maret 2020 lalu.

“Yang bersangkutan kembali ke Kaltim 15 Juli 2020. Sebelum masuk Mahakam Ulu, dia melalukan rapid tes di Klinik Santo Yoseph Kabupaten Kutai Barat, 23 Juli 2020, hasil reaktif,” jelas Teguh melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Senin (10/8/2020).

Karena reaktif, pasien tersebut menjalani isolasi di Kutai Barat selama 14 hari.

“Gejala sakit muncul 4 Agustus 2020, kemudian dilakukan swab dan keluar hasil 6 Agustus 2020 dinyatakan positif Covid-19,” tutur Teguh.

Saat ini, pasien tersebut belum masuk ke Kabupaten Mahakam Ulu dan masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Bigung, Kutai Barat.

“Yang bersangkutan memang asli Demak, tapi sudah KTP Mahakam Ulu. Sehingga secara administrasi pencatatan kasusnya masuk Mahakam Ulu,” terang dia.

Dengan satu kasus terkonfirmasi positif tersebut, lanjut Teguh, saat ini status zona hijau di Mahakam Ulu berubah jadi zona kuning.

Sebagai informasi, sejak Maret 2020 saat kasus Covid-19 pertama kali masuk ke Kaltim, Pemkab Mahakam Ulu sudah memperketat akses keluar masuk sebagai upaya pencegahan.

Dalam Instruksi Bupati nomor 188.6/4714/DINKES-TU.P/IV/2020, tentang pengendalian penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), dibuat aturan buka tutup akses perbatasan.

Selain buka tutup, Dinkes Mahakam Ulu juga bergerak keliling memberikan edukasi, menyemprot disinfektan dari rumah ke rumah, tempat ibadah, kantor pemerintahan dan membagikan vitamin bagi warga.

Namun, lebih jauh dari itu faktor alam dan letak Mahakam Ulu yang jauh dari kabupaten lain di Kaltim, juga dianggap menguntungkan selama pandemi.

Sebab, hal itu menyulitkan lalu lintas masyarakat keluar masuk sehingga tidak terjadi impor kasus.

Selain itu, udaranya masih bersih. Hampir 30 persen tutupan hutan masih utuh juga dianggap menguntungkan masyarakat Mahakam Ulu.

“Masyarakat di sana juga punya tradisi nyiri (makan siri pinang). Siri itu antibiotik lokal. Bisa menahan bakteri dalam rongga mulut,” jelas Teguh.

“Faktor alam juga melindungi masyarakat Mahakam Ulu selama pandemi Covid-19 ini,” tutup dia.

https://regional.kompas.com/read/2020/08/10/10455711/lima-bulan-zona-hijau-mahakam-ulu-catat-kasus-pertama-positif-corona

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke