Rupanya, jalur yang dilalui Multazam memang bukanlah jalan yang mudah ditaklukkan.
Seorang pendaki lain, Hari Sukopirno menuturkan pengalamannya mencapai puncak Gunung Piramid pada 19 Juli 2020 lalu.
Sebab, di lokasi itu, pendaki bisa menemukan pemandangan indah.
Namun rupanya, untuk menuju dan kembali dari tempat tersebut perlu perjuangan.
"Kalau untuk foto memang bagus, tapi risikonya berbahaya," kata Hari.
Proses turun lebih sulit
Dalam insiden pendaki jatuh, remaja bernama Multazam itu terpeleset ketika hendak menuruni puncak.
Hari membenarkan jika proses menuruni puncak memang jauh lebih sulit dibandingkan saat naik.
Ketika menaiki puncak, berdasarkan pengalaman Hari, dirinya berpegangan pada rumput panjang di sekitar jalur pendakian.
Namun ketika turun, Hari terpaksa merayap agar selamat.
"Saya harus ngesot, karena sangat sulit," tutur dia.
Kemudian untuk turun pun, waktu yang dibutuhkan kurang lebih sama.
Hari mengatakan, dalam pendakian ke puncak Gunung Piramid, pendaki tak boleh terburu-buru.
Jika lengah, mereka bisa tergelincir dan jatuh.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Jember, Bagus Supriadi | Editor: Khairina)
https://regional.kompas.com/read/2020/08/09/18162981/puncak-gunung-piramid-di-mata-pendaki-saya-harus-ngesot-karena-sangat-sulit