Salin Artikel

Sulitnya Mendaki Gunung Piramid, Turun dari Puncak Harus "Ngesot"

BONDOWOSO, KOMPAS.com – Mendaki Gunung Piramid tak semudah yang dibayangkan.

Sebab, jalur menuju puncak begitu sulit dan berbahaya. Apabila tidak berhati-hati, maka akan terpeleset dan jatuh ke tebing jurang.

“Dua minggu yang lalu, 19 Juli 2020 saya naik ke puncak, bersama dua teman,” kata Hari Sukopirno, warga Kelurahan Muktisari Kabupaten Jember bercerita sulitnya mendaki Gunung Piramid pada Kompas.com via telpon Minggu (9/8/2020).

Saat itu, dia mengantarkan dua temannya yang hendak naik ke puncak.

Sebab dirinya sudah pernah naik ke puncak pada 5 Juli 2020.

Sebelum berangkat, Hari mempersiapkan beberapa kebutuhan, terutama air dan makanan.

Dia berangkat pukul 06.00 WIB dari tempat parkir bawah Gunung Piramid.

Lalu mengikuti jalur curam menuju puncak.

“Sekitar pukul 12.00 WIB tiba di puncak, perjalanan sekitar 6 jam, ” tutur dia.

Saat mendaki, dia harus sangat berhati-hati dan tidak boleh terburu-buru. Karena kalau tergelincir sedikit, maka akan terjatuh. Selain itu, harus berpengangan pada rumput panjang yang ada di jalur tersebut.

“Lebih enak pakai tongkat, ” ujar Hari.

Setelah sampai di puncak, dia shalat Zuhur dan mengambil dokumentasi di puncak, lalu kembali turun pukul 13.00 WIB. Namun proses turun tidak semudah saat naik. Karena lebih sulit.

“Saya harus ngesot jalannya, karena sangat sulit,” tutur dia.

Perjalanan pulang ditempuh sekitar enam jam, tiba kembali di parkir bawah sekitar pukul 18.00 WIB. Saat turun, perjalanan harus semakin berhati-hati karena mudah tergelincir.

“Kalau untuk foto memang bagus, tapi risikonya berbahaya,” ucap dia.

Hari mewanti-wanti warga yang hendak kesana agar tidak terburu-buru. Sebab, di situlah kuncinya agar tidak tergelincir.

Sebelumnya diberitakan, Multazam (18) pelajar SMAN Tenggarang Bondowoso terjatuh di Gunung Piramid. Dia camping bersama lima temannya pada Sabtu (8/8/2020).

https://regional.kompas.com/read/2020/08/09/17363101/sulitnya-mendaki-gunung-piramid-turun-dari-puncak-harus-ngesot

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke